WahanaNews.co | Bentrok antar warga Desa Bombay dan Desa Elath, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara, yang disebabkan perebutan klaim lahan adat tewaskan dua orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar Polisi Mohamad Roem Ohoirat mengatakan dua warga yang meninggal tersebut masing-masing satu orang meninggal lantaran kehabisan oksigen saat menghirup asap kala rumahnya dibakar massa. Sedangkan satu korban lagi tewas akibat mengalami luka serius.
Baca Juga:
Kontigen Maluku Tampilkan Drama Musikal Gunakan Bahasa Daerah di FTBI Tingkat Nasional
"Sebelumnya warga itu sudah lumpuh, jadi ketika rumahnya dibakar, mungkin dia banyak menghirup asap sehingga lehabisan oksigen dan meninggal. Sementara satu warga yang meninggal karena mengalami luka serius," ucapnya.
Sejauh ini, kata Ohoirat, berdasarkan data sementara yang terhimpun sekitar 34 orang mengalami luka panah.
"Iya, iya ada 34 korban luka,"imbuh dia.
Baca Juga:
Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,6 Kini Menggoyang Maluku Tenggara
Per Sabtu (12/11) malam, dua buah mobil ambulans milik Dinas Kesehatan Maluku Tenggara membawa pasien korban bentrok ke RS Karel Sadsuitubun.
Mereka diangkut ke dalam mobil ambulans setelah dievakuasi dari lokasi bentrok di Kecamatan Kei Besar melalui jalur laut.
Saat ini, puluhan korban telah menjalani tindakan medis pencabutan anak panah di RS Karel Sadsuitubun.