WahanaNews.co | Kericuhan yang dipicu ulah kelompok suporter sepak bola terjadi di Kota Solo, Jumat malam (15/10/2021).
Kali ini dilakukan oleh kelompok suporter PSS Sleman yang melempari polisi dengan batu di sejumlah titik masuk batas Kota Solo.
Baca Juga:
Bawaslu Sleman Telusuri Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah Berdasarkan Laporan Front Masyarakat Madani
Kericuhan bermula ketika ratusan pria yang teridentifikasi sebagai kelompok suporter PSS Sleman dengan menaiki sepeda motor plat AB (DIY) berkonvoi hendak memasuki Kota Solo.
Namun saat berada di pintu masuk kota, mereka dihadang petugas kepolisian dari Polresta Surakarta. Lantaran tetap nekat ingin menembus Kota Bengawan, sementara polisi tak mengizinkan, akhirnya kericuhan tak terelakan.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut, para suporter yang mengendarai motor plat AB itu merupakan pendukung PSS Sleman.
Baca Juga:
Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Seksi 1 Capai 67 Persen hingga Oktober 2024
Ade mengatakan, mereka masuk dari dua pintu Kota Solo yakni Pos Faroka dan Pos Makuto. Perwira menengah polisi dengan tiga melati dipundaknya itu menyebut, para suporter PSS Sleman ini juga sempat melempari polisi dengan batu, karena melawan saat hendak dicegah masuk ke Solo.
"Mereka melakukan perlawanan terhadap upaya pencegatan masuk ke Kota Solo, dengan cara melempari petugas dengan batu," ujar Ade, semalam.
Setelah dilakukan pengamanan dan pengecekan, mereka digiring ke Markas Satlantas Polresta Solo.
Hingga Jumat malam, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para orang diduga suporter ini.
Lebih lanjut Kapolres mengungkapkan, laga sepakbola di Solo sendiri digelar tanpa penonton. Artinya, polisi tidak mentolerir adanya konvoi massa. Namun, ternyata masih saja ada suporter berdatangan.
PSS Sleman sendiri akhirnya menang melawan Barito Putera dengan skor 3-2 dalam laga lanjutan kompetisi Liga 1 2021/2022 putaran kedua yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Jumat malam. [dhn]