WahanaNews.co | Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan melaporkan jika korban kecelakaan pesawat di hutan Kerinci yang merupakan rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono saat ini telah berada di Posko Darurat Merangin untuk mendapatkan penanganan awal.
Dilansir dari CNN Indonesia, Ahmad Ramadhan menyebutkan, rencananya rombongan Kapolda Jambi yang berjumlah empat orang tersebut akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
"Akan dilakukan penanganan awal kemudian juga nanti akan di teruskan ke RS Bhayangkara Jambi," kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Keempat korban yang berhasil dievakuasi yakni Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudistira, ADC Kapolda Jambi Briptu Muhardi Aditya, Kopilot AKP Amos F.
"Perkiraan jarak atau waktu dari Merangin ke RS Bhayangkara Jambi membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dengan menggunakan transportasi udara atau helikopter," ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
Terbaru Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono telah berhasil dievakuasi tim SAR gabungan menggunakan Helikopter Super Puma milik TNI AU sekitar pukul 16.38 WIB.
"Sekarang stabilisasi kondisi beliau di Posko Merangin. Jika sudah stabil, langsung diterbangkan ke Jambi, Rumah Sakit Bhayangkara Jambi," kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulia Prianto.
Selain itu, kata Mulia, tim SAR gabungan juga berhasil mengevakuasi pilot helikopter AKP Ali Nurdin. Dengan demikian, hingga kini sudah enam orang yang berhasil dievakuasi.
Sebelumnya sejumlah helikopter berangkat ke titik lokasi rombongan Kapolda Jambi pada pukul 7.00 WIB, 09.00 WIB, 10.00 WIB, 10.15 WIB, dan 12.10 WIB.
Ada enam helikopter yang diluncurkan dalam proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi. Sebanyak empat helikopter di antaranya dilengkapi peralatan hoist, yakni dua unit dari Polairud Baharkam Polri, satu unit dari TNI AU, dan satu unit dari Basarnas.
Para korban terpaksa menginap di tenda darurat dalam kondisi terluka selama 2 hari. Rombongan ini dijaga dan dirawat dua tim SAR yang datang dari jalur darat, dan satu tim yang datang dari jalur udara, yang totalnya sekitar 30 orang. [sdy]