Menurut Daud, persiapan teknis dan langkah-langkah untuk
mencapai proyek ini akan segera dilakukan supaya terwujudnya pembangkit listrik
tenaga sampah atau Waste to Energy (WTE) untuk mengatasi masalah sampah di Kota
Bandar Lampung.
"Pembangunan
pembangkit listrik tenaga sampah ini akan dimulai pada 2021 dengan memanfaatkan
lahan seluas 10 hektare di dekat Kebun Raya Itera,"ujar Daud.
Baca Juga:
Sambut Hari Lahir Pancasila, Pasukan PDKB PLN Cikarang Tingkatkan Pemeliharaan Listrik Tanpa Padam
Dalam pengelolaan ini, Daud menambahkan, PT WIKA membutuhkan
sampah sebanyak 700 ton setiap hari untuk menghasilkan listrik sebesar 15 MW.
Semua sampah akan diolah di sana, baik sampah organik maupun
anorganik.
"Kita membutuhkan sampah 700 ton per hari,
jadi sampah Bandarlampung yang mencapai 800 ton per hari, insyaallah memenuhi," ujar dia.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Tekad PLN yang Akan Listriki 10 Ribu Desa
Keruk Sampah hingga Rata
Daud juga memaparkan, pembangkit listrik ini tidak hanya
memanfaatkan sampah baru, tetapi juga akan menggunakan sampah di TPA Bakung
yang sudah mengakar di Bukit Bakung.