WahanaNews.co | Seorang nelayan bernama M Zet Santono (41) hilang di kawasan perairan Santolo Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut.
Diketahui, Santono melaut seorang diri pada hari Sabtu (1/4/2023) sekitar pukul 23.00 WIB. Anceu, salah seorang saksi menuturkan, dirinya melihat sebuah kapal terdampak di pesisir pantai.
Baca Juga:
Ade Husna Temukan Kasus Stunting yang Belum Ditangani di Kersamanah Garut
"Ya saya lihat ada kapal tapi tidak ada orangnya. Terus saya lapor ke Polairud Polres Garut," kata Anceu.
Kemudian, sekitar pukul 15.45 WIB Kantor SAR Bandung menerima informasi dari Koordinator Pos SAR Tasikmalaya, terkait laporan penemuan kapal nelayan Cahaya Abadi yang terdampar di Perairan Santolo tersebut.
"Berdasarkan informasi dari pemilik kapal cahaya Abadi, korban atas nama M Zet Santono (41) melaut sendiri. Korban berangkat melaut untuk menebar jaring, namun pada Minggu (2/4/2023) pagi kapal korban ditemukan terdampar di pesisir pantai tanpa ada korban di dalamnya," tutur Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril S.E., M.M.
Baca Juga:
Siti Mufattahah Dukung Pelaku UMKM ke Ranah Ekspor
Dikatakan Jumaril, pihaknya kemudian memberangkatkan satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya untuk melaksanakan pencarian terhadap korban.
"Kita berangkatkan tim yang dilengkapi dengan 1 unit rescue car, 1 Set Palsar air, 1 unit aqua eye, 1 unit underwater search device, 1 unit LCR, Pal medis dan APD Personal," beber Jumaril.
Selama dua hari, lanjut Jumaril, pihaknya telah melakukan pencarian, akan tetapi belum berhasil menemukan yang bersangkutan.
"Hingga pukul 17.00 WIB hari ini Senin (3/4/2023) Tim SAR Gabungan telah melaksanakan pencarian terhadap nelayan Cahaya Abadi atas nama M Zet Santono (41) nelayan yang diduga terjatuh di Perairan Santolo, Garut dengan hasil pencarian masih nihil," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Pos SAR Tasikmalaya, Bagus Prayogo menyebutkan Tim SAR Gabungan hari ini telah melakukan pencarian dengan membagi Tim menjadi 2 search and rescue unit (SRU) yaitu SRU 1 pencarian dengan penyisiran darat dari perkiraan Last Known Position (LKP) ke arah pantai Sayangheulang sejauh 2 KM sedangkan SRU 2 penyisiran darat dari Perkiraan LKP ke arah pantai Cijeruk sejauh kurang lebih 2 KM.
"Pukul 17.30 WIB berdasarkan hasil debriefing bersama unsur SAR di lapangan dan pertimbangan teknis di lapangan, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari pada pukul 07.30 WIB," ujar Bagus.
Adapun unsur SAR yang terlibat antara lain Basarnas (Pos SAR Tasikmalaya), Polairud Polres Garut, Pos AL Pangandaran, RN Santolo dan Balawista Santolo. [sdy]