WahanaNews.co | Seorang petani warga Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten, memanen singkong berbobot 40 kilogram hanya ada dalam satu pohon.
"Beratnya satu pohon 40 kilogram. Jenis singkong Gatotkaca," ungkap Kadus I Desa Ngemplak, Sarono kepada detikJateng di lokasi stand Agro Expo yang digelar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Rabu (2/11/2022) siang.
Baca Juga:
Warga Klaten Ditembak OTK Saat Melintas di Kampung, Polisi Lakukan Penyelidikan
Dijelaskan Sarono, singkong tersebut ditanam Naryo, petani warga Dusun Kalikuning, Desa Ngemplak. Dari belasan pohon hanya satu yang bobotnya 40 kilogram.
"Yang bobotnya 40 kilogram hanya satu pohon. Pohon lainnya juga besar buahnya tapi tidak sebesar yang itu," kata Sarono.
Menurut Sarono, jenis singkong Gatotkaca merupakan varietas langka yang sudah jarang ditanam. Biasanya ditanam hanya sebagai tlisir atau tanaman sela.
"Biasanya hanya untuk tlisir saja. Ini ditanam di lereng tamping sawah jadi tidak ditanam khusus," papar Sarono.
Baca Juga:
Kominfo RI Perluas Jaringan Internet di Lima Desa Lereng Gunung Merapi
Sarono menyebut, saat ini petani sudah sangat jarang menanam singkong Gatotkaca. Sebab usia panennya cukup lama meskipun ukurannya besar.
"Usianya tanam sampai panen sekitar setahun, yang lain paling 5-8 bulan sudah panen. Tapi baru kali ini ukurannya sebesar itu," imbuh Sarono.
Dari sisi rasa, tambah Sarono, varietas tersebut tidak diragukan lagi enaknya. "Kalau dimasak empur (renyah gurih manis) dan memang enak. Tapi ya itu lama tanamnya," pungkas Sarono.