"Awalnya, tetangga ramai bilang anak saya hamil, saya kaget, kan enggak pernah saya nikahkan, setelah saya tanya ternyata memang tidak hamil," cerita M, melansir Kompas.com.
M kemudian menyelidiki dugaan pernikahan tersebut.
Baca Juga:
Pronojiwo–Candipuro Penuh Pengungsi: 956 Jiwa Selamatkan Diri dari Erupsi Semeru
Dia menjelaskan bahwa perkenalan putrinya dengan pengasuh ponpes terjadi karena putrinya sering mengikuti pengajian yang diadakan oleh Erik di rumahnya.
"Anak saya tidak mondok di sana, mungkin tahu karena sering ikut majelisan," jelasnya.
Kepada sang ayah, korban mengaku diiming-imingi uang sebesar Rp 300.000 dan dijanjikan akan dibahagiakan.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi, Terjadi Letusan Setinggi 700 Meter di Atas Puncak
Rayuan itu terus dilancarkan oleh terduga pelaku, hingga akhirnya anaknya luluh dan bersedia dinikahi.
"Katanya dijanjikan akan disenengin dan diberi uang Rp 300.000," ucap Matrokim.
Meskipun telah dinikahi, putri M dan pengasuh ponpes tersebut tidak pernah tinggal bersama dalam satu rumah. Anaknya hanya dipanggil pada saat-saat tertentu.