Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa PLN telah mengerahkan sumber daya terbaik dari unit-unit se-Indonesia untuk memperkuat pemulihan jaringan di Aceh sesuai arahan pemerintah pusat dan memastikan kolaborasi dengan seluruh elemen berjalan solid.
“Kami mendapat arahan dari Bapak Presiden bahwa seluruh kekuatan PLN harus dikerahkan untuk membantu pemulihan bencana, baik banjir bandang maupun tanah longsor yang terjadi di Aceh, untuk itu, sesuai arahan Bapak Presiden, kami semua berkolaborasi,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Dua Genset Kapasitas Besar dan Lampu Emergency Dikerahkan PLN UID Jabar ke Wilayah Terdampak Bencana
PLN bekerja bersama Pemprov Aceh, Kodam Iskandar Muda, Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Polda Aceh, dan BPBD Aceh yang semuanya bergerak di bawah arahan pemerintah pusat untuk memulihkan layanan kelistrikan secara cepat dan terkoordinasi.
Salah satu langkah signifikan adalah pengiriman unit tower emergency dari Jakarta ke Banda Aceh menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU yang dilanjutkan dengan pengangkutan unit lain melalui jalur darat dan laut dengan dukungan TNI AD dan kepolisian untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses.
Darmawan juga memberikan apresiasi kepada kepolisian yang membantu menjaga kelancaran komunikasi di tengah gangguan jaringan serta kepada TNI AD yang memfasilitasi pergerakan konvoi logistik menggunakan truk untuk menuju daerah terisolasi.
Baca Juga:
Bencana Sumatera: Puskepi Puji Langkah Cepat PLN Evakuasi Instalasi dan Pulihkan Layanan Energi
Helikopter turut dikerahkan dalam proses pengiriman material tower ke titik-titik yang sama sekali tidak dapat dicapai melalui jalur darat sehingga membuka langkah percepatan pemulihan jaringan di wilayah berbukit dan terputus.
“Kami harus menggunakan helikopter untuk membawa material ke lokasi, ada helipad yang perlu dibuka, dan di sana pasukan dari TNI dan Kepolisian ikut membantu, kekompakan ini menjadi kekuatan besar dalam percepatan pemulihan,” kata Darmawan.
Selain fokus pada pemulihan jaringan, posko bantuan kemanusiaan, dapur umum, dan fasilitas pendukung lain juga didirikan bersama antarinstansi sebagai wujud kesolidan dan solidaritas untuk masyarakat terdampak.