WahanaNews.co | Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono menggusur pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Malioboro sudah bulat. Sultan menyatakan pihaknya bakal tetap melakukan penggusuran pada pekan ini.
Sultan mengatakan kebijakan relokasi oleh Pemda DIY bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta ini sudah bulat.
Baca Juga:
Lorong Malioboro Disewakan ke PKL Liar, Tarif Rp 24 Juta per 6 Bulan
"Ya jadi, ya (relokasi tetap jalan). Aku wes ngenteni 18 tahun le pindah, dadi ora mung mundur 3 tahun (Saya sudah nunggu 18 tahun untuk pindah, jadi enggak cuma mundur 3 tahun)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (25/1).
Sultan mengaku sudah bersabar menanti relokasi para pedagang ini. Ia menegaskan lahan yang dipakai bukan fasilitas untuk berjualan.
"Karena tempat itu bukan milik dia, (tapi) milik toko sama milik pemerintah. Bukan untuk fasilitas kaki lima," katanya.
Baca Juga:
Bereskan Lapak, PKL Malioboro Diberi Waktu Sampai 7 Februari
"Saiki iso (sekarang bisa), kenapa besok?" ujar Sultan.
Seluruh PKL di kawasan Malioboro bakal direlokasi pekan terakhir Januari 2022. Terdata sekitar 1.700 PKL yang bakal dipindah ke dua lokasi berbeda, yakni bekas Gedung Bioskop Indra, Ngupasan, Gondomanan dan satu lahan bersifat sementara di bekas Kantor Gedung Dinas Pariwisata DIY.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Foki Ardiyanto menyebut PKL Malioboro meminta agar relokasi diundur hingga setelah Lebaran tahun ini. Foki merupakan ketua Panitia Khusus (Pansus) Relokasi PKL Malioboro.