WahanaNews.co | Kapolda
Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri menerima bantuan anggaran
sebesar Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19, dari keluarga pengusaha Akidi
Tio.
Baca Juga:
Sambut HLN Ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga se-Indonesia
Siapa sebenarnya Akidi Tio?
"Untuk mengingat akan sejarah. Saya kenal almarhum
Akidi ini dari anaknya Ahok, yang jualan limun di Aceh Timur," ucap Eko
Indra kepada wartawan pada Senin (26/7/2021).
Eko mengaku mengenal keluarga Akidi Tio saat dirinya
bertugas di Aceh Timur. Saat itu Eko menjabat Kasat Reskrim Polres Aceh Timur.
Baca Juga:
Sambut HLN Ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga se-Indonesia
"Kebetulan saya Kasat Serse (Kasat Reskrim) di sana.
Kemudian saya pindah tugas di Palembang," katanya.
Setelah berdinas di Palembang, mantan Asisten Kapolri bidang
SDM (As SDM) tersebut bertemu kembali dengan Akidi. Sayangnya, Eko mendapat
kabar Akidi telah wafat setelah lama tidak berkomunikasi.
"Saya bertemu dengan almarhum Pak Akidi di Jalan
Veteran (Palembang). Beberapa kali saya lewat rumah lama, ternyata beliau telah
meninggal di Medan," katanya.
Lewat dokter keluarga Akidi, Eko mendapat kabar keluarga
pengusaha yang dia kenal itu akan menyerahkan bantuan Rp2 triliun. Bantuan
diberikan secara simbolis hari ini dan disaksikan Gubernur Herman Deru serta
Danrem Garuda Dempo Brigjen TNI Agus.
"Amanah dari almarhum Pak Akidi ini harus kita wujudkan
karena ini pesan lewat anak dan cucu-cucunya," kata Kapolda.
Bantuan itu diberikan untuk penanganan COVID-19 di Palembang
dan Sumsel. Eko memastikan bantuan keluarga Akidi akan disalurkan kepada warga
yang membutuhkan.
Eko Indra mengaku sempat terkejut saat menerima kabar
tersebut. Eko mengaku tak menyangka mendapat bantuan sebanyak itu.
"Lewat keluarga besar almarhum, ketika saya dihubungi
agak kaget. Sebab, uang diberikan langsung pada kita," ungkap Eko.
"Jumlahnya saya kira sampai kapan pun tidak bisa
melihat uang sebesar itu. Tapi karena ini amanah, saya terima bersama pak
Gubernur, Danrem, tentu amanah ini bisa sama-sama kita jalankan," tambah
dia.
Eko menilai bantuan yang diberikan itu adalah bentuk
semangat gotong royong. "Ini dijembatani Pak Hardi, ini adalah semangat
gotong royong. Tentunya masih banyak orang Sumsel yang sukses di luar Sumsel
untuk ikut membantu," tutur Eko. [qnt]