WahanaNews.co | Aksi Sutejo membawa jenazah ibunya di atas beronjong
sepeda motor masih ramai dibicarakan. Pro dan kontra pun terjadi di masyarakat.
Ada yang memaklumi tindakannya karena Sutejo menderita gangguan jiwa. Namun tak
sedikit yang menyesalkan mengapa tetangga sekitar tak mencegah tindakan Sutejo.
Informasi yang didapat, ibu Sutejo, Ginem Suharti (80)
sehari-hari tinggal bersama putrinya bernama Sri Sumiyati di Dukuh Bantulan RT
3 RW 4, Kelurahan Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Baca Juga:
Segini Konsumsi BBM Kebutuhan Avtur dan Pemudik di Jateng & DIY Selama Libur Lebaran
Karena usianya sudah lanjut, Ginem Suharti pun sering sakit,
sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Mengetahui ibunya meninggal, anak lelaki Ginem Suharti, Sutejo
membawa jenazah ibunya yang ditutupi kain jarik, menggunakan sepeda motor,
dariDukuh Bantulan menuju Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo. Rencananya
jenazah ibunya ituakan dimakamkan di kebun milik sendiri.
Aksi nekat ini baru ketahuan, saat ia meminjam cangkul kepada
warga yang berada di sekitar kebun. Mereka menaruh curiga dan kemudian
membuntuti hingga akhirnya terkuak ternyata Sutejo hendak menggali tanah
menguburkan ibu kandungnya.
Baca Juga:
Mengenal Kota Solo Surakarta dan Jejak Sejarah Kerajaannya
Melihat kejadian itu warga lantas membujuk Sutejo agar membawa
jenazah ibunya ke rumah duka terlebih dulu di Dusun Selorejo untuk dilakukan
prosesi pemakaman yang layak.
Mengingat saat dibawa menggunakan bronjong jenazah belum dimandikan,
bahkan masih menggenakan pakaian lengkap, maka setelah disucikan baru kemudian
dimakamkan warga sekitar di makam Dukuh Sucen Timur, Desa Kedunglengkong.
Terpisah,
Kasat Reskrim Polres Boyolali Iptu Ahmad Masdar Tohari saat dikonfirmasi
membenarkan rekaman video kejadian tersebut. Jenazah diletakkan di atas
bronjong sepeda motor terekam di kawasan simpang empat Kecamatan Simo.