Irigasi induk yang jebol ini ternyata mengalir sampai Kabupaten Purbalingga. Sehingga, banyak lahan yang bergantung pada aliran irigasi.
“Kalau disini mengaliri ada e4 Desa, tapi ini kan saluran induk alirannya bisa sampai Kabupaten Purbalingga,”lanjutnya.
Baca Juga:
Pemkab Kepulauan Seribu Sosialisasi Rencana Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Rp57 Miliar
Sementara untuk penanganan, pihaknya mengaku baru bisa mengandalkan hujan untuk kebutuhan air.
“Mudah -mudahan hujan turun. Ini kan kemarau basah, curah hujan masih diatas normal. Ya sementara mengandalkan air hujan,”ujarnya.
Di tempat yang sama, Kabid perikanan dan perudangan, Riyanto mengatakan, Desa Kincang adalah kawasan dan merupakan sentra perikanan.
Baca Juga:
Justin Adrian DPRD DKI: Menertibkan Hunian Liar untuk Antisipasi Jebol Tanggul
“Ini kawasan perikanan, kami akan data detilnya karena hari ini baru kejadian. Kecamatan Rakit ini sentra perikanan, termasuk Desa Kincang,”kata dia.
Sukamta, Kepala Balai PSDA Serayu menjelaskan, penyebab jebolnya tanggul irigasi dimungkinkan adanya rongga yang tidak diketahui.
“Mungkin dalam tanggul sudah ada rongga, penyebabnya ada gorong gorong melintas di bawah, dan ada yang bocor. Sehingga ketika dialiri air 10 kubik per detik itu nggak kuat sehingga tanggul jebol,” jelasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.