WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka pasar beras murah di dua pasar tradisonal, yakni di Pasar Simpang Limun dan Pasar Sei Sikambing Medan. Sebanyak 30 ton beras disalurkan di dua pasar tersebut, dijual dengan harga Rp10 ribu/kg.
Penjualan beras murah ini dilakukan untuk menekan harga beras yang cenderung naik menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok, terutama beras. Penjualan beras murah ini merupakan program Penderasan Beras ke Pasar Rakyat dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Program Kementan ini dilakukan untuk menjaga harga beras agar tetap setabil. Setelah kita tinjau tadi, harga beras yang paling murah itu sebesar Rp12.500/kg. Karena itu kita jual dengan harga Rp10.000/kg, dan dibatasi hanya bisa membeli 10 kg/orang,” ucap Edy Rahmayadi, yang hadir bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI Ali Jamil Harahap di Pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (27/12).
Edy memastikan, program penderasan beras ini bukan berarti Sumut devisit pangan. Namun karena Nataru harga kebutuhan pangan di antaranya beras mengalami kenaikan.
Program Penderasan Beras ini dilakukan untuk menjaga harga beras tetap setabil dan juga meringankan beban masyarakat untuk dapat merayakan Nataru.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
”Kita pastikan kita tidak kekurangan, tapi dengan kondisi ini harga beras merangkak naik, makanya di sini pemerintah hadir untuk meringankan daya beli masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Dirjen PSP Kementan RI Ali Jamil Harahap mengatakan, program penderasan beras ke pasar rakyat ini serentak dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengamankan harga beras dan juga menjaga kebutuhan pangan masyarakat jelang Nataru 2023.
”Sumut itu adalah penyumbang beras. Berdasarkan data ketersedian beras di Sumut adalah surplus yakni 2,3 juta ton dengan kebutuhan beras untuk masyarakat hanya 1,8 juta ton,” katanya.