WahanaNews.co | Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, mengatakan, hasil survei yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) soal temuan 25 klaster Covid-19 di sekolah di Jakarta, keliru.
Nahdiana menjelaskan, dari 25 sekolah yang dinyatakan merupakan klaster penularan Covid-19, hanya ada dua yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat ini.
Baca Juga:
Kemenkeu Satu dan Pemprov Jakarta Jalin Kerja Sama Pertukaran Data Perpajakan
Kedua sekolah tersebut yakni SMP Cindera Mata Indah dan SMKS Yadika 2 Jakarta.
Namun, menurut Nahdiana, temuan kasus Kemendikbud-Ristek itu sebelum kedua sekolah tersebut menggelar PTM terbatas pada 30 Agustus 2021.
"Sejak dimulai PTM terbatas tahap 1, tidak terdapat kasus Covid-19 di sekolah tersebut, baik peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan," kata Nahdiana, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga:
356 Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Jakarta Sejak Januari – Februari 2025
Nahdiana mengatakan, Pemprov DKI Jakarta disiplin melakukan tracing, testing, treatment, serta melakukan penutupan sekolah secara sementara jika ditemukan adanya kasus positif.
Dari evaluasi yang dilakukan Pemprov DKI, mulai 30 Agustus hingga 22 September lalu, terdapat tujuh sekolah yang ditutup sementara.
Dari tujuh sekolah tersebut, enam sekolah ditutup karena di tiap sekolah ditemukan satu kasus positif Covid-19.