Unpak dan IPB juga akan mendeteksi luas dan panjang saluran air kuno tersebut dengan menggunakan alat penunjang.
Kajian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah terowongan bawah tanah tersebut memungkinkan untuk direvitalisasi dan digunakan kembali.
Baca Juga:
Pemkot Bogor Percepat Pembangunan Moda Trem, Ini Rutenya
Masterplan
Dia menyebut, pada 2016, Kota Bogor sudah memiliki masterplan drainase.
Baca Juga:
Pemkot Bogor Terpilih Wakili Indonesia di ASEAN Smoke Free Award
Oleh karena itu, saluran bawah tanah yang ditemukan harus disesuaikan, mengingat lokasi penemuan termasuk dalam kawasan yang akan ditata untuk pembangunan Alun-Alun, Masjid Agung, dan pengembangan Stasiun Bogor.
"Jadi otomatis drainase-nya harus rapi. Saya ingin sedimentasinya digali dan dikeruk secara bertahap sampai sejauh mana dan apakah bisa difungsikan kembali sebagai saluran air, kita akan lihat fungsinya untuk apa," ujar Bima Arya.