WahanaNews.co | Jumlah rumah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang rusak karena gempa berpusat di Cianjur, mencapai 956 rumah hingga Rabu pukul 19.00 WIB.
"Data kerusakan ini bersifat sementara dan akan terus berkembang karena pendataan masih dilakukan oleh tim di lapangan," kata Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi seperti dikutip Antara, Rabu (23/11).
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Jika dirinci, sebanyak 620 unit rusak ringan, 241 rusak sedang dan 96 rusak berat.
Medi mengungkapkan data kerusakan tersebut tersebar di 22 kecamatan.
Untuk kecamatan yang paling tinggi jumlah rumah rusak yakni Kecamatan Nagrak dengan total 220 unit, Kecamatan Sukalarang 179 unit, Kecamatan Sukaraja 158 unit dan Kecamatan Kadudampit 154 unit.
Baca Juga:
Pemkab Aceh Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Kencang di Woyla
Selain rumah, sejumlah fasilitas lain juga terdampak gempa seperti bangunan sekolah sebanyak 10 unit, sarana ibadah 18 unit, kantor pemerintahan satu unit dan fasilitas lainnya tiga unit.
Adapun jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak gempa tercatat 879 KK atau 2.002 jiwa.
Kemudian, penyintas gempa yang mengungsi 114 KK atau 333 jiwa. Selanjutnya korban luka sedang tiga orang dan sembilan korban luka ringan.
"Untuk penyintas yang terluka sudah mendapat pengobatan dari petugas medis dan kondisinya sudah berangsur pulih, sementara warga yang mengungsi kami sudah menyediakan pengungsian," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terjadinya gempa susulan karena hingga saat ini gempa susulan masih terus terjadi.
Gempa berkekuatan magnitudo5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)per Rabu (23/11), jumlah korban jiwa yang tercatat mencapai 271 orang dan korban luka sebanyak 2.043.
Selain itu, gempa juga menyebabkan 56.320 rumah rusak. Dari jumlah itu, 22.241 di antaranya rusak berat.
Jumlah pengungsi sejauh ini mencapai 61.908 orang. [rgo]