WAHANANEWS.CO, Jakarta - Belakangan ini media sosial tengah dihebohkan oleh rekaman CCTV yang memperlihatkan momen dramatis seorang wanita melahirkan di sebuah warung di Kota Medan, Sumatra Utara.
Wanita yang identitasnya belum diketahui itu melahirkan dalam kondisi berdiri tanpa peralatan medis maupun bantuan siapa pun.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Dilantik Jadi Anggota DPR RI, Rayakan Bona Taon PPSD Siahaan Medan
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah warung sederhana yang diduga berlokasi di Kecamatan Medan Tuntungan.
Rekaman CCTV yang pertama kali diunggah oleh akun Facebook Zona Kalakkaro memperlihatkan wanita tersebut bersama seorang yang diduga perempuan lainnya.
Awalnya, ia tampak mondar-mandir gelisah di dalam warung yang berdinding kayu dan beratap seng.
Baca Juga:
Anggota DPR RI Maruli Siahaan Hadiri Acara Syukuran Naik Sidi Kevin Mario dan Stefhany Aprilia Siahaan
Hingga akhirnya, ia berpegangan pada sebuah kayu, membungkuk sedikit, dan dalam hitungan detik bayi pun lahir ke dunia.
Wanita yang diperkirakan masih berusia remaja itu kemudian tampak kebingungan.
Setelah beberapa saat mondar-mandir di pekarangan rumah warga, ia meninggalkan bayi yang baru saja dilahirkannya di dekat rumah tersebut.
Rekaman CCTV juga mencatat bahwa peristiwa ini terjadi pada Senin (10/3/2025).
Keberadaan bayi tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga yang mendengar tangisan bayi pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketika keluar rumah untuk memeriksa, warga itu menemukan bayi tanpa busana yang tergeletak di tanah.
"Saya langsung ke luar rumah begitu mendengar suara tangisan yang begitu kencang. Ternyata ada bayi tergeletak di tanah, tidak ada orang tua atau siapa pun di dekatnya," ujar warga yang pertama kali menemukan bayi tersebut.
Temuan itu segera dilaporkan kepada pihak berwenang. Lurah setempat bersama petugas kemudian mengevakuasi bayi tersebut dan membawanya ke klinik terdekat.
Camat Medan Tuntungan, Berani Peranginangin, membenarkan adanya penemuan bayi tersebut.
"Kalau menurut keterangan warga, mereka mendengar suara bayi menangis pada pukul 23.00 WIB. Setelah ditemukan, bayi itu langsung dibawa ke bidan untuk mendapatkan perawatan," ujar Berani Peranginangin pada Jumat (14/3/2025).
Fenomena penelantaran bayi seperti ini menuai keprihatinan dari banyak pihak, termasuk pemerhati masalah sosial Ariane Elva Dewi.
Ia menyoroti betapa maraknya kasus serupa dalam beberapa tahun terakhir, yang mencerminkan adanya persoalan serius dalam sistem perlindungan sosial.
"Ini bukan sekadar soal kelahiran di tempat tak layak, tetapi juga gambaran dari lemahnya edukasi kesehatan reproduksi dan minimnya dukungan bagi perempuan dalam kondisi rentan. Kita harus bertanya, mengapa seorang ibu merasa tidak punya pilihan selain meninggalkan bayinya?" ujar Ariane, Jumat (14/3/2025)
Ia juga mendesak pemerintah dan masyarakat untuk lebih proaktif dalam menangani kasus-kasus seperti ini.
"Perlu ada upaya serius untuk memberikan akses edukasi dan bantuan sosial bagi perempuan muda yang mengalami kehamilan di luar perencanaan. Jangan sampai kasus seperti ini terus berulang tanpa ada solusi nyata," tambahnya.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]