Kemudian setelah lahan yang lama sudah kembali ditumbuhi rumput liar, mereka bisa kembali lagi menanam di tempat semula.
”Sekarang ini harusnya sudah bisa panen, jadi mau tidak mau ya harus beli beras,” ungkap Indrayani.
Baca Juga:
Wamentan Bicara Food Estate dan Cetak Sawah di Rapat Koordinasi Kemenko Perekonomian
Beras sisa berladang tahun lalu, lanjut Indrayani, sudah habis dikonsumsi selama mereka tinggal di dalam rumah, saat banjir pada November lalu.
Kini, semua kebutuhan harus dibeli dengan uang.
Ia dan suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya bergantung pada ladang yang mereka tanam.
Baca Juga:
Soroti Ketahanan Pangan, Luhut Bangga dengan Food Estate Humbang Hasundutan Sumut
”Sudah berminggu-minggu rumah kami terendam banjir, sekarang ladang kami juga,” kata Indrayani.
Data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalteng, terdapat 984,8 hektar lahan pertanian mulai dari padi, jagung, bawang, ubi kayu, hingga komoditas lainnya terendam banjir.
Lalu, 314,5 lahan pertanian terdampak puso atau gagal panen.