WahanaNews.co | Masyarakat kembali mengeluh terhadap pelayanan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Sumedang.
Diantaranya, dari Perumahan Bumi Mekarjaya Indah (BMI), Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara. Dimana salah seorang warga mengeluh dengan lonjakan harga yang terjadi di bulan-bulan terakhir.
Baca Juga:
FKP3D Indonesia Sebut Pemusnahan Rokok Ilegal di Sumedang Adalah Upaya Preventif Hindari Potensi Kerugian Negara
Warga Blok I 3 Agus mengatakan, dirinya kaget karena pembayaran di bulan Desember tiba-tiba naik. Yang sebelum-sebelumnya hanya berkisar di Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu, tiba-tiba naik seratus persen lebih menjadi sekitar Rp 170 ribu.
"Saya gak paham, bulan ini sama dengan bayar 3 bulan sekaligus," keluh Agus, Kamis (26/1/2023).
Agus juga menyampaikan, hal tersebut terjadi pada tetangga nya di blok A. Dimana pembayaran selalu mahal, sedangkan pelayanan sangat tidak memuaskan.
Baca Juga:
Pemda Sumedang Musnahkan 9,6 Juta Batang Rokok Ilegal, Total Kerugian Negara Mencapai Rp 6 M
"Dia sama bayar selalu besar, tapi air macet terus," ungkapnya.
Sementara itu, beberapa hari kebelakang, permasalahan air pun terjadi kembali di Perum Jatihurip, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara.
Dimana air dinyatakan tidak ada selama 3 hari, dan sempat membuat beberapa warga kesal.
"PDAM ini ada penyertaan modal dari daerah, yang artinya ini membawa nama baik pemerintah daerah. Tapi untuk urusan yang vital ini, pemerintah daerah malah terkesan diam saja," kata salah seorang warga Jatihurip yang meminta tidak disebutkan namanya.
Ia juga meminta, Bupati atau wakil bupati turun ke lapangan untuk menanyakan langsung tentang pelayanan dari PDAM.
"Coba dicek secara random. Apa saja yang menjadi keluhan warga dari PDAM selama ini. Turun ke lapangannya kalau bisa sidak. DPRD juga turun ke lapangan buat sidak, bagaimana kondisi masyarakat dengan pelayanan nya," tuturnya. [sdy]