Iqbal mengimbau masyarakat yang sedang berladang untuk berhati-hati dan tetap waspada. Ia meminta petani yang akan berladang untuk tidak sendirian.
Kalau bisa berkelompok, sehingga bila ada binatang buas bisa langsung melakukan perlawanan.
Baca Juga:
Kepala Kejari Samarinda: Istri Korban Harimau Memaafkan Majikan Tersangka
"Saya mohon kepada masyarakat agar tidak melakukan perambahan hutan dan tetap harus berhati-hati," ucap Iqbal.
Dua kasus warga diserang dan diterkam harimau tersebut, kasus pertama dialami seorang petani atas nama Jerimia Peranda Ginting (25).
Seorang petani menjadi korban serangan Harimau Sumatera saat sedang melakukan panen cabai di ladangnya di Barak Itir, Dusun V Aman Damai, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat pada hari Senin, 11 Maret 2024 pukul 17.30 WIB.
Baca Juga:
Panen Cabai di Ladang, Heri Diterkam Harimau di Langkat
Korban mengalami luka gigitan di leher, kepala, dan tangan akibat serangan harimau tersebut. Beruntung, korban berhasil selamat setelah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Putri Bidadari Stabat.
Korban kedua, Muhammad Ikhwan Sembiring (41), seorang petani sawit yang tinggal di Dusun V, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, juga menjadi korban serangan Harimau Sumatera pada Kamis petang, 14 Maret 2024.
Saat sedang memanen buah sawit, Ikhwan tiba-tiba melihat harimau dan langsung dikejar. Akibatnya, kedua kakinya digigit hingga mengalami luka robek, dan dia langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.