WahanaNews.co | Polisi memastikan, pelaku pembunuhan biadab satu keluarga
di Sigi, Sulawesi Tengah, dipimpin Ali Kalora.
Polisi mengatakan, selain membunuh satu
keluarga, Ali Kalora cs juga membakar enam rumah dan mengambil barang-barang
warga.
Baca Juga:
Biaya Perjalan Dinas Komisi IV DPRD, BPBD, Disdik Sulteng Habiskan Rp220 juta
"Kelompok
MIT mengambil stok makanan berupa beras dan rempah-rempah milik warga, kemudian membakar sebanyak enam unit rumah,"
kata Kapolda Sulteng, Irjen Abd Rakhman Baso, dalam konferensi pers di Rujab Kapolda Sulteng pada Minggu (29/11/2020) pagi.
Rakhman
Baso mengatakan, kelompok Ali Kalora mengambil stok beras
milik korban pembunuhan sadis itu sebanyak
40 kg. Beras itu diambil melalui pintu belakang rumah.
"Sebelum
terjadinya pembunuhan itu, sekelompok MIT masuk melalui bagian belakang rumah
korban atau dapur untuk mengambil beras sebanyak 40 kg," sebutnya.
Baca Juga:
Mengapa Pejabat Sulteng Bergerombolan ke Jakarta ditengah Defisit APBD 2025
Rakhman
mengatakan, pelaku berjumlah delapan orang. Pembunuhan sadis di Sigi
tersebut dipimpin Ali Kalora.
Aksi itu
menyebabkan empat orang warga transmigran yang merupakan satu keluarga di Desa
Lemban Tongoa meninggal dunia.
"Keempat
korban itu adalah kepala keluarga bernama Yasa. Korban lainnya adalah istri
Yasa, putri Yasa, dan menantu Yasa," ujarnya.
Sebelumnya
diberitakan, empat warga yang merupakan satu keluarga asal Desa Lemban Tongoa dibunuh secara sadis. Korban ada yang dibakar
hingga kepala ditebas.
Keterlibatan
kelompok teroris MIT sebelumnya diungkap Kapolda Sulteng, Irjen Abd Rakhman Baso.
Irjen Rakhman
Baso mengatakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terlibat dalam
pembunuhan sadis itu. Keterlibatan MIT didasari hasil olah tempat kejadian
perkara (TKP).
"Jadi
dari hasil olah TKP serta keterangan saksi bahwa aksi sadis yang menyebabkan
empat orang warga Kecamatan Palolo tewas dilakukan oleh kelompok sipil
bersenjata MIT," kata Kapolda Sulteng, Irjen Abd Rakhman Baso, kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).
Polisi
sudah menginterogasi lima saksi. Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, berdasarkan keterangan saksi,
pelaku berjumlah sekitar sepuluh orang.
Sebanyak
tiga orang di antaranya membawa senjata api (senpi). Awi mengatakan, menurut
keterangan saksi, diketahui ada tiga pelaku yang merupakan bagian dari kelompok
teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kelompok Ali Kalora.
"Ada
lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang-lebih 10 OTK, 3
orang bawa senpi (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam). Saksi setelah
diperlihatkan DPO teroris MIT, meyakini bahwa identitas 3 orang OTK tersebut
adalah teroris kelompok Ali Ahmad @Ali Kalora dan
kawan-kawan," ujar Awi. [dhn]