WahanaNews.co, Kupang - Seorang guru di Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban penipuan dalam skema investasi ilegal.
MS, seorang guru berusia 54 tahun, mengalami kerugian finansial sekitar Rp 80 juta akibat aksi penipuan dengan modus peluang investasi.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kota Kupang, Kombes Pol Aldinan RMH Manurung, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait insiden malang ini.
“Kasus ini dilaporkan oleh anak korban bernama Helda (32) di Polresta (Kupang) kemarin,” katanya, Minggu (3/3/2024).
Kombes Manurung menjelaskan, kasus tersebut sudah masuk dalam laporan polisi nomor LP/B/195/II/2024/SPKT/Polresta Kupang Kota/Polda Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Ratusan Umat NTT Akan Ikuti Misa Kudus Bersama Paus di Timor Leste
Kasus tersebut berawal ketika korban membuka aplikasi Telegram dan didapati sebuah pesan grup berisi tawaran investasi.
Seseorang dalam grup Telegram tersebut lebih lanjut menghubungi korban dan menawarkan kepadanya investasi dengan janji keuntungan yang besar.
Mendapat tawaran menggiurkan tersebut, korban tak berpikir panjang.
Sejumlah uang dalam jumlah besar langsung dikirimkannya melalui rekening pelaku.
“Tanpa curiga, MS langsung mentransfer uang sebesar Rp80 juta ke rekening orang tersebut,” ujarnya.
MS ternyata sedang terperangkap penipuan. Tak lama setelah menerima uang, pelaku langsung memblokir nomor telepon seluler MS sehingga tidak bisa dihubungi lagi.
Akibatnya, korban merasa benar-benar depresi, hingga berpengaruh pada melemahnya fisik bahkan hingga menimbulkan sakit.
Karena kejadian tersebut, anak korban kemudian melaporkan insiden ini ke Polresta Kupang sesuai permintaan korban.
“Penyidik saat ini sedang menyelidiki dan mengungkap secara menyeluruh kasus ini," ungkap Kombes Manurung.
Kombes Manurung juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap berbagai tawaran investasi yang menarik yang sering kali muncul di media sosial, karena seringkali bertujuan untuk melakukan penipuan.
“Kami mengajak masyarakat Kota Kupang untuk selalu waspada terhadap berbagai tawaran investasi yang menggiurkan yang sering muncul di media sosial,” tambahnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]