WahanaNews.co | Setelah berhasil mengangkat jenazah tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Kiwirok, Gabriella Meilani (22), dari jurang, personel TNI AD membawanya ke Jayapura pada Sabtu (18/9/2021) ini.
Hal itu diungkapkan Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan, dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad), Jumat (17/9/2021).
Baca Juga:
4 Negara Ini Diduga Pasok Senjata ke KKB Papua
Rencana evakuasi jenazah dari Distrik Kiwirok ke Jayapura akan dilanjutkan dengan mengamati cuaca dan keamanan di Distrik Kiwirok.
Saat ini, penambahan pasukan telah dilakukan dengan menempatkan 1 SST personel Yonif RK 751/VJS.
Gabriella adalah tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, yang terjadi Senin (13/9/2021).
Baca Juga:
Anggota KKB Papua Tak Takut Hadapi TNI dan Polri? Ternyata Ini Alasannya
KKB, atau yang menurut Dispenad disebut sebagai Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo, juga menyerang warga sipil, termasuk nakes, yang saat insiden sedang melayani masyarakat.
KSTP membakar sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, bangunan SD, dan kantor kas BPD Papua, serta rumah warga.
Jenazah Gabriela Meilani berhasil dievakuasi Jumat (17/9/2021), atau empat hari setelah penyerangan.
Tim evakuasi gabungan TNI dari Yonif RK 751/VJS, Yonif 403/WP, dan Polsek Kiwirok sempat mendapatkan gangguan berupa tembakan dari KSTP.
"Baku tembak sempat terjadi, namun tidak ada korban dari aparat keamanan," kata Izak Pangemanan.
Evakuasi membutuhkan waktu sekitar dua jam.
Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan hampir tegak lurus dan kedalaman 300 meter membuat tim yang bertugas mengalami kesulitan.
Pada pukul 16.30 WIT, jenazah korban berhasil diangkat dan diamankan di Pos Koramil Kiwirok.
Pada hari yang sama, helikopter TNI jenis Caracal telah berhasil mengevakuasi sembilan nakes dari Kiwirok ke Jayapura.
Izak Pangemanan menegaskan, tidak ada penembakan ke arah helikopter Caracal milik TNI-AU saat mengevakuasi nakes yang terluka dari Kiwirok.
"Saya sudah cek, ternyata pilot tidak mendengar bunyi tembakan dan di badan pesawat juga tidak bekas tembakan," ujar Izak Pangemanan kepada wartawan, Jumat (17/9/2021), di Jayapura.
Memang diakui, setelah mengantar nakes yang terluka dari Kiwirok ke lapangan Makodam XVII Cenderawasih, helikopter langsung balik base ops Sentani dengan alasan masalah mesin, sehingga harus dilakukan pengecekan.
"Kami sempat menunggu di Makodam Cenderawasih, namun ternyata helikopter tidak terbang kembali ke Kiwirok, padahal jenazah Gabriella sudah siap dievakuasi ke Jayapura," katanya.
Sembilan tenaga kesehatan yang dievakuasi yaitu Lukas Luji, Marthinus Deni Setya, Siti Khotijah, dr Restu Pamanggi, Marselinus Ola Atanila, Patra, Emanuel Abi, Katrianti Tandila, dan Kristina Sampe Tonapa. [dhn]