Setelah Gunung Marapi meletus, APGI segera melakukan tindakan mitigasi. Mereka langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan darurat, menyediakan Alat Pelindung Diri (APD), helm, dan masker gas beracun.
Ruslan mengungkapkan bahwa sebagian besar pendaki yang meninggal merupakan pendaki pemula dan tidak menggunakan jasa pemandu.
Baca Juga:
Awas! Gunung Ibu Siaga Level III, Semburkan Api dan Abu
"Pendaki yang baru atau pemula yang meninggal berusia antara 20 hingga 30 tahun. Identifikasi masih dilakukan karena kondisi mayatnya sangat buruk. Ini merupakan kejadian terbesar dalam sejarah," ujar Ruslan.
"Ia menambahkan bahwa momen kejadian sangat tidak menguntungkan karena terjadi di akhir pekan yang menjadi waktu banyaknya kunjungan. Terlebih lagi, banyak pendaki yang datang tanpa memiliki tiket masuk," tambah Ruslan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.