WahanaNews.co | Polda
Metro Jaya meningkatkan pengetatan mobilitas masyarakat di masa PPKM darurat,
dengan memperluas penyekatan di DKI Jakarta sejak Kamis (15/7) kemarin. Di DKI
Jakarta, titik penyekatan bertambah lagi jadi 100 titik dari semula 75 titik.
Baca Juga:
Polda Jawa Barat: Tak Ada Penyekatan dan Penutupan Jalan pada Libur Akhir Tahun
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pengetatan
di sejumlah daerah selama PPKM darurat. Pengetatan ini bertujuan untuk menekan
laju penyebaran COVID-19.
"Yang kita lakukan pasti membuat masyarakat tidak
nyaman, tapi ini semua kita lakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat agar
tidak terpapar terkait dengan laju pertumbuhan COVID yang tinggi, mari kita
jaga kesehatan, ikuti aturan, ikuti PPKM darurat," ujar Listyo saat
meninjau langsung penyekatan di Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Kamis
(15/7/2021).
Listyo mengatakan akan mengendurkan pengetatan apabila angka
kasus COVID-19 berkurang. Di sisi lain, angka vaksinasi COVID-19 juga
meningkat.
Baca Juga:
Menko PMK: Tak Ada Penyekatan saat PPKM Level 3 Libur Nataru
"Jadi kita lihat apabila nanti laju COVID bisa kita
kelola, kemudian kita minta untuk vaksinasi digencarkan dan ada satu titik perlahan-lahan
kegiatan ini kita kendorkan, maka masyarakat bisa beraktivitas," tuturnya.
Macet di Mampang
Di beberapa titik baru, penyekatan ini menimbulkan kemacetan
pada Kamis (15/7) kemarin. Salah satunya, kemacetan terjadi di Jl Mampang
Prapatan arah Jl HR Rasuna Said (Kuningan), Jakarta Selatan. Kemacetan terjadi
sejak Jl Warung Buncit Raya.
Kendaraan sepeda motor dan mobil berjalan pelan karena lalu
lintas padat ini. Lalu lintas padat ke arah underpass Mampang, depan Pasar
Mampang yang menjadi titik penyekatan petugas.
Dari pantauan Google Maps, kemacetan mengular sejak Jl
Warung Buncit Raya, tepatnya setelah persimpangan Jl Duren Bangka. Warna merah
indikator kemacetan mewarnai Jl Mampang Prapatan arah Kuningan sepanjang 4 km.
Macet di Lenteng
Agung
Kemacetan juga kembali terjadi di Lenteng Agung, Jakarta
Selatan karena ada pemeriksaan petugas, Kamis (15/7). Petugas dari TNI dan
Polri meminta para pekerja untuk menunjukkan surat tanda registrasi pekerja
(STRP) agar bisa melintas.
Agar penyekatan kian efektif, petugas pun memasang plang
khusus jalur tenaga kesehatan (nakes). Plang ini terpasang di tengah flyover
Tapal Kuda, tepatnya arah menuju ke Depok. Di jalur ini, hanya pengendara yang
bekerja di sektor kritikal-lah yang dapat melintas.
Masih berdasarkan pantauan detikcom, pengendara sudah
mempersiapkan diri. Hal itu dibuktikan dengan adanya surat jalan yang
dilampirkan.
Meski kepadatan sempat mengular, pengendara tampak tertib
dan disiplin. Petugas di lokasi pun memantau sekaligus menertibkan lalu lintas.
Macet di Basura
Underpass Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur, menjadi
salah satu titik perluasan penyekatan PPKM darurat. Pada Kamis (15/4) Sempat
terjadi kemacetan di lokasi karena petugas memeriksa surat tanda registrasi
pekerja (STRP).
Para pengendara kemudian diminta menunjukkan STRP. Bagi
pengendara yang tidak bisa menunjukkan surat tersebut, petugas akan
memutarbalikkan kendaraan tersebut.
"Surat jalannya disiapkan, suratnya disiapkan,"
kata petugas di lokasi.
Imbas pemeriksaan di lokasi, lalu lintas dari arah Duren
Sawit terpantau padat. Sesekali bunyi klakson pengendara terdengar
bersahut-sahutan.
Untuk diketahui, polisi memperluas penyekatan jadi 100 titik
sejak Kamis (15/7) kemarin. Hal ini dilakukan mengingat mobilitas masyarakat di
dalam kota masih tinggi.
Penyekatan dibagi menjadi 2 sesi yakni pukul 06.00-10.00 WIB
(untuk pekerja sektor esensial dan kritikal) dan pukul 10.00-22.00 WIB (khusus
kritikal, TNI dan Polri). Sedangkan pada pukul 22.00 WIB penyekatan dibuka,
mengingat situasi lalu lintas sudah kendur. [dhn]