WahanaNews.co | Tol Cileunyi, Sumedang dan Dawuan (Cisumdawu), adalah tol yang dibangun sepanjang 62,60 kilometer yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang berada di Jawa Barat yang menghubungkan daerah Bandung, Sumedang, dan Majalengka.
Jalan tol tersebut, diketahui melintasi Kabupaten Bandung, Sumedang dan Majalengka yang menghubungkan dua kota terbesar di Jawa Barat yaitu Bandung dan Cirebon.
Baca Juga:
GMNI Sikapi Pernyataan Kejati Jabar Soal Maraknya Kasus Korupsi di Garut
Tol ini nantinya akan tersambung dengan Jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali).
Konstruksi jalan tol tersebut, dibagi menjadi 2 bagian pekerjaan dengan dukungan pemerintah dan swasta yakni PT CKJT.
Seksi 1 dan Seksi 2 dikerjakan oleh pemerintah sepanjang 28,50 km serta Seksi 3 - Seksi 6 dikerjakan oleh PT CKJT sepanjang 32,60 km.
Baca Juga:
Empat Tersangka Korupsi Konsumsi Rumah Tahfiz Akhirnya Ditahan
Namun demikian, pembangunan proyek strategis nasional tersebut terbilang lambat jika dibandingkan dengan proyek tol Trans - Sumatera yang memiliki panjang sekitar 2.818 KM dan dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero).
Sehingga sering disebut sebagai 'Tol Terpendek dan Terlama' oleh sejumlah pihak.
Untuk meninjau pembangunan proyek tersebut, dalam waktu dekat pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat akan mengecek terkait progres dari tol tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kejati Jabar Asep N Mulyana kepada seusai melakukan kunjungan ke Kejari Sumedang, Selasa (11/10/2022).
"Kami akan mengecek dulu dengan Pasi Intel, tentu karena ini proyek strategis nasional dan menjadi perhatian kami juga, akan kami evaluasi, sampai sejauh mana, apa kendalanya, apa persoalannya sehingga pembangunan ini bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan," ungkap Kejati.
Sebelumnya, Tol Cisumdawu hingga seksi 3 atau gerbang exit tol Cimalaka Sumedang ditargetkan akan dioperasikan secara fungsional pada akhir Oktober 2022 ini.
Dalam pengoperasian awal nanti, khusus jalur seksi 2 dan seksi 3 tersebut belum akan diberlakukan tarif tol alias gratis.
Hal itu diungkapkan oleh Asisten Pengawasan Satuan Kerja (Satker) tol Cisumdawu, Fachrie, Sabtu (17/9/2022) lalu.
"Untuk tol Cisumdawu sampai seksi 3 Inshaa Allah akan difungsionalkan pada akhir Oktober tahun ini. Jadi belum ditarif, kalau penarifan meski ke BPJT ya, ini sebagai hadiah lah bagi Pemkab Sumedang," ungkapnya.
Fachrie memaparkan, progres tol Cisumdawu hingga seksi 3 sendiri saat ini hanya tinggal pengerjaan main road dan pengerjaan di kawasan Mulyasari atau di seksi 2 yang dulu sempat longsor.
"Kalau di Mulyasari Sudah sekitar 90 persen dan kalau secara keseluruhan untuk di seksi 2 itu dari gerbang tol Pamulihan sampai Gerbang tol Kota Sumedang itu sudah 93,18 persen, kalau seksi 3 dari Kota Sumedang sampai Cimalaka itu sudah 100 persen," paparnya.
Fachrie melanjutkan, pihaknya sendiri belum mengetahui berapa lamanya akan kebijakan penggratisan tol Cisumdawu seksi 2 dan seksi 3 tersebut.
"Kalau kapan tarif tol akan diberlakukan itu bagaimana pihak CKJT (PT Citra Karya Jabar Tol) dan pihak BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), jadi nantinya CKJT akan mengusulkan soal penarifan itu kepada BPJT," terangnya.
Ia berharap rencana soal fungsional jalan tol Cisumdawu tersebut dapat berjalan sebagaimana rencana.
"Seksi 1 kan sudah beroperasi dan sudah diberlakukan penarifan dari Cileunyi sampai Pamulihan, sekarang tinggal seksi 2 dan seksi 3, semoga berjalan lancar," ujarnya.
Sekadar diketahui, pembangunan jalan tol Cisumdawu dibagi ke dalam 6 seksi, yakni seksi I (Cileunyi–Tanjungsari sepanjang 12.0 km), Seksi II (Tanjungsari–Sumedang sepanjang 17.51 km), seksi III (Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,73 km), seksi IV (Cimalaka-Legok sepanjang 6,96 km), seksi V (Legok-Ujungjaya 16,35 km) dan seksi VI (Ujungjaya-Kertajati 4.0 km). [rsy]