WahanaNews.co | Usai 12 jam lebih terendam air, truk yang nyemplung ke laut di pinggir dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali dilakukan penarikan.
Sayangnya, saat proses evakuasi dengan melibatkan truk derek masih belum membuahkan hasil alias gagal, hingga Kamis (15/9/2022) malam WITA.
Baca Juga:
Bukan Hanya Warga, 3 Kepala Desa Kecamatan Laguboti Juga Melarang Truk TPL Melintas dari Desanya
Truk derek yang didatangkan dari Ketapang, Banyuwangi, menarik truk dengan rantai dan tali sling yang dikaitkan pada bagian bawah truk.
Karena situasi yang gelap dan bagian bawah truk berada dalam air, butuh waktu sekitar 30 menit untuk memasang rantai dan tali.
Proses penarikan truk juga berlangsung lama, sekitar 1 jam lebih penarikan belum selesai.
Baca Juga:
Jadi Tersangka, Sopir Truk Maut di Simalungun Positif Konsumsi Narkoba
Penarikan sempat membuat tali sling putus karena truk yang memuat bekas kaleng seberat 4 ton, ditambah berat truk dan air laut membuat beban semakin berat.
Karena sulit, penarikan dibantu tiga unit truk. Satu derek dan tiga truk yang menarik tersebut juga belum berhasil menaikkan truk ke atas landasan dermaga LCM.
Proses evakuasi ini juga menarik perhatian puluhan warga maupun penumpang kapal yang berada dalam pelabuhan.
Upaya penarikan gagal sekitar enam kali sejak dimulai sekitar pukul 18.00 WITA. Hingga pukul 22.00 WITA, penarikan dihentikan sementara.
"Posisi truk ada di bawah beton plengsengan, ini yang membuat sulit ditarik," ujar Manajer Usaha ASDP Gilimanuk Djumadi saat ditemui detikBali di lokasi.
Menurutnya, penarikan awalnya direncanakan menggunakan crane, tetapi yang datang derek. Untuk itu, saat proses evakuasi lanjutan, pihak ASDP akan mengupayakan mendatangkan crane agar truk bisa segera dievakuasi.
"Secepatnya akan dievakuasi. Saya tidak bisa nyebut malam ini atau besok, tergantung cranenya datang," tukas Djumadi.[gab]