WahanaNews.co | Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menginisiasi doa bersama insan sepak bola Sumatera Barat untuk seluruh korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Liga 1 BRI yang mempertandingkan Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya.
Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto di Padang, Rabu, menyampaikan duka mendalam dalam insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.
Baca Juga:
LBH Padang: Selain Afif Maulana Ada 7 Orang Diduga Disiksa Polisi
Sedikitnya 130 orang suporter Arema (Aremania) dan polisi meninggal dalam peristiwa tersebut. Sementara korban luka-luka lebih dari 325 orang.
"Untuk itu, kita hadir di sini bersama turut berbela sungkawa, mari kita doakan semoga arwah korban insiden Kanjuruhan, diterima di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dalam musibah ini, dan untuk para korban yang luka-luka semoga segera diberikan kesembuhan dan dapat beraktivitas seperti sedia kala," kata dia.
Ia berharap semua dapat saling menjaga dan jadikan peristiwa ini sebagai introspeksi bagi seluruh pihak agar setiap pertandingan berjalan dengan kondusif dan hal serupa tidak terjadi di Sumatera Barat pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.
Baca Juga:
Polda Sumatera Barat Tetapkan Prioritas Usut Kasus Penemuan Mayat Afif Maulana
"Harapan kita semua, insiden di Stadion Kanjuruhan adalah insiden terakhir persepakbolaan di Tanah Air, jangan sampai ada lagi insiden seperti ini di masa yang akan datang," kata dia.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan menambahkan kegiatan doa bersama ini akan dilaksanakan selama lima hari ke depan.
"Mulai malam hingga Sabtu (8/10) malam. Jadi, lima hari berturut--turut kita laksanakan dengan target jamaah kurang lebih 1.000 orang setiap malam. Kita prioritaskan setiap malamnya untuk penggemar sepak bola, khususnya suporter pendukung dari Semen Padang FC," kata dia.