WahanaNews.co | Saat ini Garut banyak dilirik investor. Salah satu alasannya lantaran upah para pekerja yang masih murah di banding wilayah lainnya di Indonesia.
Kepala Bidang Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT) Garut, Heri Hermansyah mengatakan bahwa tren investasi di Garut dari tahun 2020 ke 2021 mengalami peningkatan.
Baca Juga:
Geger Kasus Mutilasi di Garut, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
"Di 2020, jumlah investasi di Kabupaten Garut mencapai Rp 1,13 triliun, sedangkan di 2021 mencapai Rp 1,29 triliun. Tahun ini, kami menargetkan jumlah investasi di Kabupaten Garut di angka Rp 1,4 triliun dan di semester pertama ini baru di angka Rp 376,6 miliar," kata Heri, Rabu (27/7).
Diliriknya Garut sebagai tempat investasi para investor, dijelaskan Heri, itu karena diuntungkan kondisi sumber daya seperti tanah yang masih ada ruang untuk pengembangan usaha, termasuk harga upah kerja yang masih rendah dibanding wilayah lainnya.
Hal lainnya juga, diungkapkannya, para pekerja dari Garut pun dinilai tekun dan teliti, khususnya untuk tenaga kerja wanita.
Baca Juga:
Tragedi Mengerikan: Kronologi ODGJ Mutilasi ODGJ di Depan Umum
"Hal lainnya juga yang mendukung adalah pembangunan infrastruktur, seperti kereta api, bahkan juga adanya rencana pembangunan dua pintu tol," ungkapnya.
Dengan segala kelebihannya itu, disebut Heri, cukup banyak investor yang memilih berinvestasi di Kabupaten Garut. Para investor pun menurutnya bukan hanya dari dalam negeri saja, ada juga dari luar negeri seperti Taiwan dan beberapa negara lainnya.
"Dipilihnya Garut juga tidak lepas dari kejenuhan para investor. Kejenuhan itu bisa karena beberapa faktor, seperti harga jual tanah yang mahal, upah yang mahal, dan lainnya sehingga akhirnya mereka bergeser ke Garut," pungkasnya. [rsy]