Lebih lanjut disampaikan, dengan tidak adanya wisatawan yang datang melalui kapal wisata, angan- angan buyar, penjualan yang diharapkan di hari libur idul Fitri 1445 H ini dapat menuai untung dan dapat mencicil utang selama bulan puasa. Diharapkan penjualan perharinya dapat mencapai Rp2 juta per harinya.
"Sejak tanggal 13 Maret 2024 di hari lebaran ke 3 (tiga) pengunjung sudah tidak ada lagi melalui kapal wisata hingga hari ini, coba lihat, kios-kios pada tutup dan para pedagang souvenir mengeluhkan dikarenakan tidak ada wisatawan yang masuk," ujar Jhon Verry yang juga pengurus rumah ibadah Muslim di desa Siallagan.
Baca Juga:
Aquabike Jetski World Championship 2024 Resmi Dibuka di Danau Toba, Samosir
Dia menyampaikan para pedagang souvenir yang singgah di rumah makannya menceritakan ke gelisahannya dikarenakan viralnya video tersebut.
"Coba bayangin, para pedagang ini siapkan dagangannya, bukan semua punya modal yang banyak, sebahagian ada yang meminjam belanja barang dagangannya, namun pupus dengan ketidak adanya wisatawan," ucapnya.
Jhon Verry siallagan, Pengelola rumah makan Muslim Bintang di lokasi wisata Siallagan. [WahanaNews.co/Petrus]
Baca Juga:
Dinas Ketapang dan Pertanian Samosir Lakukan Rapit Test Residu Pestisida Anggur Shine Muscat, Ini Hasilnya
Jhon Verry meminta agar kedepannya Dinas Pariwisata lebih memperhatikan para petugas yang bekerja di lapangan, jangan lagi terulang seperti yang ada di video, adanya pengutipan Rp5000, - tanpa karcis dan akan adanya lagi pengutipan di depan seperti yang di ucapkan dalam video viral tersebut.
"Hari ini mungkin petugas yang biasanya mengutip tiket masuk tidak ada dilapangan dikarenakan ada pesta keluarga mereka," ucap Jhon Verry, menjawab pertanyaan awak media terkait petugas dilapangan.
Awak media coba menghubungi petugas pemungut retribusi (PPR) pelabuhan wisata Siallagan, namun dijawab lagi ada pesta keluarga dan besok, Selasa (16/4/2024) akan menjawab terkait video viral tersebut.