WahanaNews.co, Jogja - Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Tengah memberikan penjelasan terkait insiden yang viral di media sosial, di mana seseorang yang mengaku sebagai Ketua Pemuda Pancasila di salah satu wilayah kabupaten terlibat dalam perselisihan dengan pengendara lain.
Dalam konferensi pers yang diadakan oleh Wakil Ketua 1 Bidang Keanggotaan dan Organisasi MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah, Windo Wijakso, didampingi Sekretaris Wilayah MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah, Muh. Husni, dijelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap data keanggotaan organisasi tersebut.
Baca Juga:
Korupsi Proyek Perkeretaapian, Anggota Pokja di Purwokerto Terima Sejumlah Uang
"Saudara Wisnu yang terkait permasalahan di media sosial tersebut, setelah kami cek kembali data keanggotaan yang ada di MPW PP Jateng, kami pertegas bahwa yang bersangkutan belum mempunyai Kartu Tanda Anggota (KTA) atau terdata sebagai anggota maupun sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten," ujar Windo, Sabtu (16/7/23).
MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah menegaskan langkah-langkah organisasi yang akan diambil.
"Kami meminta Saudara Wisnu untuk segera membuat permohonan maaf kepada pihak-pihak terkait dan memberikan peringatan keras kepada Saudara Wisnu yang mengaku sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang. Selain itu, Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang akan diberikan sanksi pembinaan," kata Windo.
Baca Juga:
Survei Indikator Politik Unggulkan Elektabilitas Luthfi-Yasin di Pilgub Jawa Tengah
"Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah juga telah memberikan instruksi kepada seluruh anggota dan fungsionaris Pemuda Pancasila hingga tingkat ranting agar bertindak humanis dan tidak arogan. Kami menekankan bahwa apabila ada anggota yang masih bertindak arogan, akan diberikan tindakan tegas dan terukur," lanjutnya Windo.
Lebih lanjut, Windo menyampaikan permohonan maaf dari segenap jajaran Majelis Pimpinan Wilayah Ormas Pemuda Pancasila Jawa Tengah kepada Saudara Micael yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Khusus kepada seluruh masyarakat di seluruh Indonesia, kami mohon maaf atas kejadian tersebut. Selanjutnya, kami akan melakukan evaluasi dan monitoring lebih intens terhadap calon anggota dan simpatisan Pemuda Pancasila," pungkas Windo.