WahanaNews.co, Jakarta - Pelaksanaan proyek saluran dengan U-dith sepanjang ratusan meter di RT 008/06 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, yang amburadul memicu kekhawatiran warga akan serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya tersebut.
Hal itu sudah disampaikan warga melalui surat terbuka kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Senin (24/6/2024).
Baca Juga:
Pria FA yang Menodong Senjata ke PPSU Jakarta Selatan Terbukti Positif Narkoba
Pekerjaan kontraktor PT Arika Agung Primajaya senilai Rp1,5 miliar tersebut yang diduga masih dalam masa pemeliharaan, kini dikeroyok banyak pihak untuk mengatasinya, di antaranya PPSU Kelurahan Cilangkap dan personil Satgas SDA Kecamatan Cipayung.
Usai tim pejabat Sudin SDA Jakarta Timur dan Lurah Cilangkap Dicky Wijaya turun ke lapangan, kini 24 petugas gabungan dari PPSU dan Satgas SDA diturunkan menguras sampah dan lumpur dari saluran dengan menggunakan peralatan seadanya.
"Masa kontraktor yang bermasalah kok satgas SDA dan PPSU yang dikorbankan? Kan ini jelas kerjaan kontraktor," celetuk warga lainnya.
Baca Juga:
Wali Kota Jakarta Timur Doyan Tinjau Proyek Tapi Ogah Urus Keluhan Warga
Kasatpel SDA Kecamatan Cipayung, Dian Kartika, yang mengaku sedang mengikuti rapat dengan Kasudin SDA Jakarta Timur menyatakan, pihaknya menurunkan satgas SDA 20 orang untuk pengurasan saluran di lokasi.
"Ini rencananya akan dikerjabaktikan oleh pak lurah dengan mengundang semua sektoral dan warga," kata dia kepada Info Indonesia, Kamis (27/6/2024).
Dian memastikan, masalah waktu pemeliharaan sesuai kontrak dengan kontraktor sudah berakhir. Artinya, Sudin SDA Jakarta Timur sudah menerima pekerjaan ini 100 persen dan menjadi tanggung jawab Sudin.
Terkait pekerjaan ini bermasalah dan bisa menjadi sumber DBD karena genangan permanen yang tidak mengalir sebagaimana mestinya, Dian meminta agar hal itu ditanyakan ke Kepala Seksi Pembangunan Sudin SDA Jaktim, Tengku Saugi.
Namun, Tengku Saugi yang dikonfirmasi wartawan belum merespons pertanyaan yang dikirim dan panggilan telepon selulernya. Begitu juga Plt Kasudin SDA Jaktim, Rauf, tetap membisu.
Pantauan di lapangan sejak pagi hingga siang ini, Kamis (27/6/2024), tidak satupun pegawai di lokasi, apalagi pejabat dari Sudin SDA Jakarta Timur.
Para petugas gabungan membenarkan bahwa kondisi saluran ini jauh di bawah permukaan dasar saluran terusan samping Mabes TNI. Akibatnya air tidak bisa mengalir dan genangan air pun tak terhindarkan.
"Sekalipun kita kuras ini saluran samping Mabes tapi pasti hanya beberapa hari akan penuh pasir atau lumpur lagi," kata petugas PPSU.
Panas terik yang menyengat sedikit mengganggu konsentrasi pekerja gabungan, sebab mereka tidak disediakan air.
"Mana ada pak, seberat apapun pekerjaan kami tidak ada tambahan apapun selain gaji tok," ucap petugas seragam biru tersebut sembari tersenyum ketir menahan panas dan lumpur yang mengotori pakaian dinasnya.
Warga ikut menimpali keluhan petugas PPSU dan Satgas SDA Kecamatan Cipayung yang dinilai menjadi korban akibat kecerobohan kontraktor, konsultan dan pejabat Sudin SDA Jaktim.
"Mestinya ini bukan pekerjaan PPSU dan satgas SDA, harusnya gubernur perintahkan dikerjakan ulang oleh kontraktornya," kata warga.
[Redaktur: Alpredo Gultom]