WahanaNews.co | Warga Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, geger menyaksikan fenomena air laut berubah hijau dan mengeluarkan bau menyengat.
"Fenomena yang biasa terjadi di laut jika terjadi bloom. Fenomena alam yang umum terjadi jika terjadi input organik atau anorganik yang berlebih di suatu kawasan bisa danau, sungai (jarang karena mengalir) dan laut," kata Kepala Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar, Prof Oslan Jumadi, melansir CNNIndonesia.com, Kamis (19/1).
Baca Juga:
Potensi Pendapatan Negara dari Ekspor Pasir Laut Capai Rp2,5 Triliun: Analisis Awal dan Tantangan Regulasi
Oslan menjelaskan bloom adalah kondisi di mana suatu perairan baik di laut, kolam, di danua serta di rawa alga atau sianobakteri mengalami pertumbuhan yang cukup besar.
"Bloom itu di mana kondisi alga mengalami pertumbuhan yang tinggi (drastis), karena konsentrasi air laut yang mengandung nutrisi tinggi (biasanya) nitrat. Kemungkinan ada pencemaran di sekitar pantai ini," jelasnya.
Selain air laut mengubah warna hijau, warga juga mencium bau yang menyengat dan binatang laut seperti ikan banyak ditemukan mati.
Baca Juga:
Pakar Ungkap Gegera Sampah Plastik Cemari Laut RI, Negara Rugi Rp225 Triliun per Tahun
"Biasanya diikuti adanya ikan atau biota laut yang mati," bebernya.
Jika hal tersebut terjadi, kata Oslan, perlu diduga terjadi pencemaran lingkungan. Namun untuk memastikan adanya pencemaran lingkungan perlu ada penelitian.
"Ada pencemaran, namun perlu diteliti," imbuhnya. [eta]