WahanaNews.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menghimbau kepada masyarakat di tiga kecamatan yang tinggal di sepanjang Pantai Selatan agar berhati-hati dan tetap waspada.
Karena, diprediksi pantai selatan akan mengalami gelombang tinggi pada tahun 2023.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Informasi yang berhasil dihimpun, peringatan kepada masyarakat soal potensi gelombang tinggi yang mencapai 2,5 hingga 4 meter diperkirakan melanda perairan selatan Cianjur.
Hal tersebut berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).
Diketahui, tiga kecamatan tersebut adalah Cidaun, Sindangbarang dan Kecamatan Agrabinta. Ketiga wilayah tersebut merupakan kecamatan yang memiliki bentang alam di lepas pantai Samudera Hindia.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo membenarkan, jika tiga kecamatan yang memiliki potensi mengalami gelombang laut tinggi. Sebab, berdasarkan informasi dari BMKG memberikan peringatan kepada masyarakat soal potensi gelombang tinggi yang mencapai 2,5 hingga 4 meter diperkirakan melanda perairan selatan Cianjur.
“Untuk itu, warga yang tinggal di sepanjang pantai wilayah selatan agar tetap waspada. Sebab, akan terjadi gelombang pasang cukup tinggi. Seperti di Pelabuhan Jayanti, Pantai Cemara, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Pantai Karang Potong, Apra dan Sereg, Kecamatan Sindangbarang dan Pantai Cikakap, Kecamatan Agrabinta ini berpotensi akan terjadi gelombang tinggi,” kata Rudi kepada awak media, akhir pekan kemarin.
Menurutnya, jika ada gejala atau potensi yang mengarah kepada ciri-ciri akan terjadi gelombang laut tinggi itu sangat membahayakan.
Saat ini, BPBD Kabupaten Cianjur dibantu Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Kasi Trantib) untuk mendata warganya secara bye name dan by address dari masing-masing wilayah kecamatan dalam proses evakuasi.
Saat ini, lanjut Rudi Wibowo, BPBD Kabupaten Cianjur, melalui anggota rata-rata di setiap desa untuk memberikan informasi-informasi penting soal keberadaan gelombang laut.
“Setiap Kasi Trantib di masing-masing kecamatan sudah memiliki aplikasi khusus yang terkoneksi dengan BMKG. Teknisnya jika ada warning mereka langsung mengirimkan berita atau menyebarkan pemberitahuan kepada masyarakat," terangnya.
Rudi menghimbau, agar tidak ada aktivitas masyarakat di sekitar bibir pantai hingga bulan Januari akhir sesuai edaran dari BMKG.
“Sebenarnya tidak hanya nelayan dan warga, pedagang di sekitar bibir pantai juga sudah di warning. Makanya jangan harus menunggu-menunggu informasi lagi," pungkas Rudi Wibowo. [sdy]