WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI memastikan Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa kelas 3 hingga 6 SD. Rencana tersebut akan diimplementasikan pada 2027 mendatang.
Hal ini ditegaskan kembali oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti dalam acara The 71st TEFLIN International Conference Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) hari kedua, Kamis (9/10/2025) lalu. Kemendikdasmen juga akan mengadakan pelatihan untuk menyiapkan para guru.
Baca Juga:
Kemendikdasmen Luncurkan Panduan dan Buku Kurasi STEM untuk Perkuat Pendidikan Abad 21
"Tahun depan, kami akan mengadakan pelatihan bagi guru-guru bahasa Inggris. Tantangan terbesar kita adalah meningkatkan kompetensi dan menjadikan pembelajaran bahasa Inggris menarik, mendalam, dan menyenangkan bagi pelajar kita," ujarnya Mu'ti dikutip Sabtu (25/10/2025).
Pakar bahasa Inggris sekaligus Kepala Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Adi Sutrisno, MA, menyebut kebijakan tersebut merupakan langkah maju dan visioner untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
"Kalau kita kaitkan dengan kurikulum ataupun pendidikan secara keseluruhan di Indonesia ini, maka itu menjadi salah satu bagian yang merupakan kunci keberhasilan dari pendidikan di Indonesia di suatu saat nanti," ujarnya dalam laman UGM, dikutip Sabtu (25/10/2025).
Baca Juga:
Tambahan Anggaran Minim, Kemendikdasmen Tunda Banyak Program Prioritas 2026
Adi menjelaskan persaingan antar negara kini sangat dipengaruhi oleh qualification frameworks sebagai acuan kompetensi internasional. Di Indonesia, hal itu diterapkan melalui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang mengusung Outcome-Based Education (OBE).
Supaya penerapan OBE tersebut bisa optimal, kompetensi dasar termasuk bahasa Inggris harus diperkuat sejak jenjang awal sekolah. Mapel bahasa Inggris menurutnya akan menjadi penguat kompetensi nasional.
"Membangun kesiapan sejak kini untuk menapaki kualifikasi global," kata Adi.