Setelah melengkapi berkas, selanjutnya calon peserta diwajibkan menguasai bahasa inggris melalui tes TOELF.
“Dan syukurnya membuahkan hasil yang baik sehingga bisa lolos,” kata Jesslyn.
Baca Juga:
STQ Tapteng 2025, Wakil Bupati: Jadikan Al-Qur'an Sebagai Petunjuk Hidup
Selain itu, peserta yang sudah dinyatakan lolos harus menyiapkan berkas untuk visa pelajar selama berkuliah di sana.
Proses pembuatan visa pelajar berlangsung 1 bulan sebelum mulai perkuliahan di Malaysia. Berhubung kelengkapan berkas maupun tes sudah diterima pihak kampus dan kantor imigrasi Malaysia maka peserta pertukaran mahasiswa diberangkatkan secara resmi oleh Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si.
Saat berkuliah di sana, Jesslyn mengaku mengambil mata kuliah Malaysian Legal System, Fundamental Legal Skills, Legal Research and Methodology, Child Law.
Baca Juga:
Koster Teken Proyek Bus Listrik Bali-Korea, Bukti Pengakuan Dunia atas Komitmen Lingkungan
“Setiap mata kuliah memiliki kelas lecture dan tutorial,” ujar gadis yang akrab disapa Jessy ini.
Di situ, dia banyak mengikuti kegiatan bertaraf internasional, juga memiliki teman-teman baru dari berbagai negara dengan sosok latar belakang peradaban yang berbeda seperti dari United Kingdom, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Myanmar, India. bersama beberapa orang teman dari negara lain melaksanakan kegiatan Summer Course maupun sebagai Exchange Students.
“Sehingga menambah koneksi pertemanan saya dengan teman-teman dari luar negeri,” ujarnya.