Ia juga menyampaikan, dengan adanya SOTH, balita diharapkan bisa merasa betah selama menunggu orang tua mereka belajar.
Misalnya kata dia, ketika orang tua belajar, balita dapat bermain trampolin, jungkat-jungkit, ayunan, perosotan, hingga berenang.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Setelah itu, balita mendapat makanan bergizi, seperti susu maupun makanan bergizi lainnya.
"Seluruh warga Surabaya bisa mengakses SOTH. Bahkan, sekarang Balai RW sudah diperbaiki, sehingga bisa mensinergikan ini di masing-masing Balai RW," katanya.
Ia mengatakan bahwa para peserta SOTH terdiri atas orang tua yang memiliki anak balita. Para orang tua tersebut berkomitmen untuk mengikuti 13 pertemuan. Oleh sebab itu, ia berencana mensinergikan SOTH dengan beberapa program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
"Nanti juga ada wisudanya. Jadi, diperlukan komitmen bahwa dalam 13 kali pertemuan tidak boleh absen," tutup Rini yang juga Ketua Bunda PAUD Surabaya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.