Purwanto mengakui, perkembangan zaman merubah semua sektor termasuk di sektor pendidikan.
Sehingga cara mendidik anak harus disesuaikan dengan perkembangan anak dan zaman, cara menindak hingga cara memberi sanksi pun tidak sesederhana zaman dulu.
Baca Juga:
DAMRI Buka Rute langsung dari Bandar Lampung ke Purwakarta
"Dunia pendidikan sudah berkembang berubah tata kelolanya, legal formal yuridis sudah berubah, aturan mengatur kehidupan anak pendidikan, mungkin polanya masih pake paradigma lama, dulu kita di gundul balik paling nyari topi sekarang sudah berubah. Dengan cara kolaborasi, bagaimana upaya penanganan bisa berkembang sesuai zaman, semangat kita memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak," jelasnya.
Dia menjelaskan, terdapat program yang diharuskan TNI-Polri hingga pemerintah masuk ke dalam ranah sekolah.
Mereka secara rutin diundang untuk memberikan pembinaan kepada para siswa terutama siswa yang memiliki catatan kenakalan remaja
Baca Juga:
Partai Golkar Usung Dedi Mulyadi, Mantan Bupati Purwakarta di Pilgub Jabar 2024
"Karena sekolah mempunyai kelemahan, sekolah tidak punya wilayah teritorial masuk ke masyarakat , susah gak berani memitigasi melakukan upaya-upaya pencegahan anak-anak, ada yang nongkrong sambil merokok , gak pantas dilakukan pelajar menggunakan seragam itu dicegah di bubarkan oleh Babinsa, lewat mengundang Babinsa memberikan penguatan untuk membantu sekolah dalam pendidikan berkarakter," ungkap Purwanto.
Ia akan terus melanjutkan program pembinaan itu karena merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan pendidikan berkarakter.
Pihaknya sudah bekerjasama dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti ke setiap sekolah, karena setiap sekolah memiliki pola asuh dan karakter anak berbeda-beda.