“Pada Kamis atau Jumat ini tim Kemensos akan meninjau persiapan akhir, termasuk vendor makanan dan perlengkapan belajar,” kata Reni.
Di sisi lain, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menegaskan bahwa 100 anak dari keluarga kurang mampu dan putus sekolah akan segera memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat pada 30 September 2025.
Baca Juga:
Bansos Digital Diluncurkan, Warga Bisa Daftar Mandiri Lewat Portal Sosial Nasional
Lis menambahkan, pemerintah daerah bersama forkopimda memberikan dukungan penuh terhadap program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini.
Ia mengungkapkan, di Tanjungpinang saat ini masih terdapat lebih dari 900 anak yang putus sekolah.
Kehadiran Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata, meskipun terdapat tantangan seperti adaptasi siswa terhadap sistem berasrama maupun orangtua yang belum rela melepas anak mereka.
Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Anggaran Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo Siap Umumkan Kenaikan
Menurut Lis, sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat memahami manfaat program ini, karena Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan gratis, layak, sekaligus membentuk kemandirian anak.
Kurikulum Sekolah Rakyat sendiri memadukan pendidikan umum, agama, serta kejuruan.
Model ini dirancang agar siswa tidak hanya memperoleh ilmu akademis, tetapi juga dibekali pembentukan karakter, wawasan kebangsaan, hingga keterampilan hidup.