WahanaNews.co | Mahasiswa khususnya generasi bangsa selain menguasai agama juga didorong untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan bahasa asing.
"Akan banyak disrupsi, tidak hanya di dunia kerja, tetapi juga di dunia pendidikan," ujar Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D di Yogyakarta, beberapa waktu lalu saat membuka kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) melalui Bedah Buku Salam Pancasila di Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Lebih lanjut, ia memberikan penegasan kepada mahasiswa dan civitas akademika STAI Yogyakata tentang Salam Pancasila.
“Kita memiliki Bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau basantara, maka sekarang kita memiliki Salam Pancasila sebagai salam perantara atau saluti franca, yang dapat dipraktekkan oleh semua warga negara Indonesia,” jelasnya.
Salam Pancasila merupakan salam yang diadopsi dari Salam Merdeka yang disampaikan Presiden Sukarno tak lama setelah kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Salam Pancasila mengejawantahkan konsep rahmatan lil ‘alamin yang sangat luas dan abstrak itu, menjadi nilai-nilai konkret yang bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama pelaksana harian Ketua STAI Yogyakarta Hudan Mudaris, S.E.I., M.Si mengapresiasi kegiatan tersebut.
Menurutnya, Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Bedah Buku Salam Pancasila ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan mahasiswa dan civitas akademika betapa besarnya makna Salam Pancasila.