Namun, elemen lingkungan budaya juga menjadi variabel penting pembangunan.
Sebagai produk budaya, bahasa menjadi salah satu faktor keberhasilan implementasi kebijakan dan pembangunan.
Halim menyampaikan terima kasih atas apresiasi UNESA dalam bentuk gelar kehormatan terhadap perjalanan dan perannya sejak santri hingga menjadi menteri.
Apa yang dia lakukannya itu banyak dikaji secara serius dalam bentuk berbagai buku seperti SDGs Desa, Holopis Kuntul Baris; Dari Desa untuk Indonesia, dan lain-lain.
Baca Juga:
Mahasiswa Unesa jadi Duta Peradaban Indonesia
Peran pentingnya itu juga dinaikkan ke tahap kajian akademik secara etnopragmakritis sehingga menjadi bahan kajian dan paradigma baru dalam pembangunan, khususnya pembangunan masyarakat desa.
“Peran bahasa sebagai produk budaya kita ini merupakan khazanah, kekayaan dan kebinekaan kita. Ini tidak akan tergerus apalagi tereliminasi jika menggunakan pendekatan diskursus yang sesuai kondisi masyarakat tiap daerah,” katanya.
Penyematan gelar kehormatan ini disaksikan langsung Menteri Ketenagakerjaan, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si; Wakil Ketua MPR-RI Dr. Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si dan jajarannya; wakil ketua DPR-RI; dan jajaran pejabat Kemendes PDTT.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.