WahanaNews.co | Kesuksesan di sekolah tidak hanya soal nilai raport, tetapi mereka memiliki cara belajar, menyimpan informasi, berpikir mandiri, berani mengajukan pertanyaan, dan mengembangkan kompetensi.
Sebab itu, orang tua juga perlu tahu bagaimana strategi pengasuhan yang benar-benar mendorong anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
Baca Juga:
Rehabilitasi Puluhan Gedung Sekolah di DKI Tahun 2024 Terancam Tidak Selesai
Berikut ini ada 5 cara yang perlu dilakukan orang tua untuk membantu anak sukses di sekolah:
1. Hargai setiap proses
Membersamai anak belajar adalah proses yang panjang. Oleh karena itu, ortu perlu fokus pada hal terpenting untuk keberhasilan sekolah.
Baca Juga:
Polres Nias Ringkus 5 Orang Komplotan Pembobol Sekolah, 3 di Antaranya Anak Bawah Umur
Penting untuk dihindari, jangan memberikan jadwal berlebih dan membandingkan dengan teman sebayanya. Cintai buah hati berdasarkan kinerja mereka.
Lebih penting lagi, ketahui kompetensi dan bangun self-efficacy anak. Raport memang salah satu ukuran prestasi. Namun, kenali cara anak belajar dan beri umpan balik positif untuk mendukung berkembangnya self-efficacy.
2. Bantu anak menemukan keseimbangan
Jadwal anak-anak terlalu padat tidak membuat mereka pintar. Tetapi jadwal yang seimbang justru akan membuat perbedaan besar.
Misalnya, buat jadwal sesuai kecenderungan anak Anda. Anak-anak cenderung bertahan dengan rencana yang mereka buat sendiri.
Melansir NYTimes, Selasa, 8 Agustus, mengikuti rencana mereka mungkin lebih fungsional dan efisien daripada mengontrol untuk menjadi benar.
3. Menyediakan fasilitas belajar yang sehat
Gawai mungkin menjadi tantangan orang tua. Belum lagi gim yang paling menarik perhatian anak alih-alih belajar bersosialisasi dengan rekan atau orang rumah.
Untuk itu, orang tua harus bijak dalam memberikan fasilitas belajar yang sehat. Siapkan rencana untuk penggunaan akses teknologi.
Tidak hanya untuk anak, tetapi seluruh anggota keluarga. Misalnya menyepakati kapan waktu screen time untuk seluruh keluarga, berapa jam sehari, atau memberikan akses hanya untuk memberikan referensi terkait pengetahuan sesuai dengan usianya.
4. Buka jalur komunikasi di sekolah dan rumah
Penelitian menunjukkan keterlibatan keluarga dan komunikasi rumah-sekolah yang positif dikaitkan dengan peningkatan nilai, perilaku, dan sikap positif tentang pelajaran, peningkatan partisipasi, dan peningkatan kehadiran.
Ortu juga harus tahu bagaimana guru anaknya bisa dihubungi. Jangan lupa, berterimakasi pada guru kelas yang berupaya mengajar anak dengan baik.
Lebih penting lagi, promosikan self-advokasi yang mendorong anak untuk berbicara, memberi tahu orang dewasa tentang apa yang mereka butuhkan, dan menentang orang yang tidak memperlakukan mereka sebagaimana mereka ingin.
Advokasi diri adalah bagian penting dalam membangun self-efficacy anak. Dengan begitu anak emmahami bahwa mereka memiliki kekuatan untuk mengendalikan, mengubah perilaku, motivasi, dan berperan di lingkungan mereka.
5. Mempertahankan perspektif jangka panjang
Pendidikan dan mengasuh anak adalah upaya jangka panjang, dan peningkatan tidak terjadi setiap hari.
Mulailah berpikir di mana Anda ingin anak Anda berada dalam satu sampai lima tahun ke depan. Ketika terasa kacau pada hari tertentu, tetaplah terbuka untuk belajar dari kekacauan tersebut sehingga bisa sampai pada titik tujuan.
Karena mendidik dan mengasuh anak adalah ‘proyek’ jangka panjang yang perlu dilakukan dengan suka cita dan upaya tak henti-henti.
[Redaktur: Zahara Sitio]