"Prinsipnya mengikuti pilihan siswa. Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin langsung kerja. Semua kita siapkan jalurnya," imbuhnya.
Gus Ipul menjelaskan, sistem pembelajaran di Sekolah Rakyat menggunakan konsep multi-entry dan multi-exit, yang memungkinkan siswa masuk atau keluar program sesuai kesiapan dan kondisi masing-masing.
Baca Juga:
8 Juta Data Penerima Bansos Dinonaktifkan, Data Tunggal BPS Jadi Acuan Nasional
Ia mencontohkan, ada siswa tingkat SMP atau SMA yang semula belum lancar membaca, namun berkat pendampingan intensif guru, dalam waktu satu bulan sudah mengalami kemajuan signifikan.
Untuk menjaga kualitas pembelajaran, pemerintah juga telah menyiapkan mekanisme penggantian guru jika ada yang mengundurkan diri, sehingga proses belajar tidak terhambat.
Kementerian Sosial menargetkan jumlah siswa Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia dapat melampaui 15 ribu orang hingga akhir tahun 2025.
Baca Juga:
1,9 Juta Data Bansos Terkoreksi, Ini Penjelasan Mensos Gus Ipul
Program ini diharapkan menjadi salah satu terobosan penting dalam memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tanah air.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.