WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pernyataan akademisi IPB University, Meilanie Buitenzorgy, yang menyoroti pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak viral dan menuai polemik luas.
Meilanie menyebut riwayat pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School (Singapura) serta UTS Insearch (Australia) tidak bisa disetarakan dengan jenjang SMA di Indonesia.
Baca Juga:
Ketua DPD APDESI Riau Bawa Aspirasi Desa Langsung ke Wakil Presiden RI
Bahkan sebelumnya, ia menuliskan analisis berani bahwa kualifikasi pendidikan Gibran hanya setara lulusan sekolah dasar (SD).
Menurut Meilanie, hal itu patut dipertanyakan mengingat ijazah luar negeri yang dimiliki Gibran menjadi dasar penyetaraan untuk masuk ke panggung politik nasional.
Sebagai akademisi yang menamatkan S1 di IPB University dan meraih gelar PhD dari University of Sydney, ia mengaku memiliki kewajiban moral untuk menyoroti isu tersebut.
Baca Juga:
Gibran Nyatakan Siap Ditempatkan di Papua, Meski Keppres Belum Terbit
Pernyataan itu langsung menyulut perdebatan publik dan menyeret nama IPB University dalam pusaran kontroversi.
Direktur Kerjasama, Komunikasi, dan Pemasaran IPB University, Alfian Helmi, pada Kamis (25/9/2025) menegaskan bahwa pendapat Meilanie bersifat pribadi.
“Opini yang disampaikan oleh Saudari Meilanie Buitenzorgy sepenuhnya merupakan pendapat pribadi,” ucap Alfian.
Namun ia menambahkan, pihak kampus tetap akan menempuh langkah persuasif dengan mengundang Meilanie untuk berdiskusi dan mengonfirmasi pernyataan-pernyataannya di media sosial.
Meilanie sendiri dikenal sebagai dosen ESL FEM IPB University dengan kepakaran di bidang Ekonomi Politik Lingkungan.
Minat penelitiannya meliputi Environmental Economics, dan setidaknya lima artikel ilmiahnya telah terindeks di Google Scholar.
Dalam laman resmi IPB, Meilanie tercatat sebagai dosen di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan dengan gelar lengkap Dr. Meilanie Buitenzorgy, S.Si, M.Sc.
Ia menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB pada 1999, sebelum melanjutkan S2 di Wageningen University, Belanda, pada 2006 dengan gelar Magister Sains (M.Sc).
Kemudian, Meilanie menuntaskan program doktoralnya di University of Sydney, Australia, dalam jurusan Environmental and Resource Economics.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]