WAHANANEWS.CO - Peluang baru bagi siswa Sekolah Rakyat terbuka lebar.
Mereka kini berkesempatan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Tianjin, China, melalui program beasiswa hasil kolaborasi Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Kadin Indonesia Komite Tiongkok, dan Universitas Tianjin. Program ini ditujukan bagi siswa terbaik dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Pendidikan Jadi Investasi Utama Bangsa, 166 Sekolah Rakyat Telah Beroperasi
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi Thohir mengatakan, inisiatif ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap pendidikan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Nanti insyaallah bisa mengirimkan putra-putri terbaik dari Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, di mana tentunya Gus Ipul sekarang menjadi komandannya di lapangan,” ujar Garibaldi dalam acara peluncuran program Dharma Bhakti Bumiputera Indonesia di Hotel The St. Regis, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa setiap tahun akan ada 50 penerima beasiswa Dharma Bumiputera Indonesia yang dikirim untuk menempuh studi di Universitas Tianjin. Menurut Garibaldi, langkah ini menjadi wujud komitmen memperluas akses pendidikan sekaligus memperkuat kontribusi generasi muda Indonesia di panggung internasional.
Baca Juga:
Ayo Daftar Beasiswa Kuliah S2 Gratis di USC Marshall School of Business Amerika Serikat
“Adik-adik kita, anak-anak kita yang tidak mampu, yang sekarang alhamdulillah bisa ditampung di Sekolah Rakyat juga bisa mengenyam pendidikan tinggi dan insya Allah juga bisa menuntut ilmu sampai ke negeri China,” ucapnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyambut baik kerja sama tersebut. Ia berharap program serupa dapat menginspirasi kampus lain agar membuka jalur bagi lulusan Sekolah Rakyat untuk melanjutkan kuliah. “Dengan begitu, di samping anak-anak sekolah, ini juga kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya,” ujar Gus Ipul.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyampaikan apresiasinya kepada Yayasan Warga Bumiputera Indonesia atas kontribusinya dalam membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Ia menilai program ini sebagai upaya hilirisasi agar lulusan Sekolah Rakyat tidak kembali terjebak dalam lingkaran kemiskinan.
“Bagaimana lulusan-lulusan Sekolah Rakyat nanti tidak kembali miskin, tapi mereka bisa meneruskan kuliah atau dapat pekerjaan sesuai dengan bakat, minat, dan keterampilan masing-masing siswa Sekolah Rakyat,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan strategi baru Presiden Prabowo dalam pengentasan kemiskinan yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Tahun ini sudah beroperasi 166 titik Sekolah Rakyat dengan hampir 16 ribu siswa di seluruh Indonesia.
“Dan tahun depan insyaallah akan meningkat menjadi 40 ribu siswa. Di tahun 2027 insya Allah sudah 100 ribu siswa, seterusnya naik sampai maksimal kapasitasnya 500 ribu siswa SD, SMP, dan SMA,” ungkap Gus Ipul.
Sementara itu, Ketua Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Hendropriyono, menyebut kerja sama dengan Universitas Tianjin merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi pendidikan nasional sekaligus mempererat hubungan diplomatik antarbangsa.
“Saat yang sama ini menjadi teladan bagaimana diplomasi kebudayaan dan pengetahuan dapat memperkuat jalinan persaudaraan antarbangsa, dengan pendidikan ini jelas bahwa hubungan kita dengan Tiongkok sebagai bangsa yang merdeka akan semakin kuat dan sustainable,” tutur Hendro.
Acara peluncuran turut dihadiri Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof. Mohammad Nuh, Presiden Universitas Tianjin Prof. Chai Liyuan, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]