Dia menjelaskan pemanfaatan laptop tersebut seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni secara pinjam pakai.
"Laptop ini nanti untuk siswa SMP kelas VII dan VIII serta siswa SD kelas IV dan V. Dengan begitu semua murid SMP sudah memegang laptop dan murid SD mulai kelas IV juga sudah kita fasilitasi laptop," kata dia.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Lismawati menambahkan pengadaan kali sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak sembilan ribu lebih laptop itu berupa "chromebook". Adapun Chromebook adalah komputer jinjing yang menjalankan sistem operasi ChromeOS buatan Google. Chromebook tersebut bermerek Acer Celeron. Pengadaan kali ini menggandeng PT Acer Indonesia sebagai produsen.
"Ada banyak pertimbangan dalam menentukan rekanan pengadaan. Selain harga tentunya juga kesanggupan dalam pemenuhan laptop sesuai jadwal. Kemudian termasuk garansinya, service centernya ada di Kota Madiun atau tidak, dan juga terkait suku cadangnya sudah ada di Indonesia atau harus impor. Selain itu tentu juga penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN)," katanya.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun telah merealisasikan pengadaan sebanyak 5.425 unit laptop kepada siswa kelas V SD dan VIII SMP negeri di Kota Madiun pada 2020 lalu.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kemudian di tahun berikutnya, Pemkot Madiun memesan sebanyak 4.880 unit laptop. Namun saat pesanan datang, ternyata tidak sesuai spesifikasi. Pemkot Madiun terpaksa menolak seluruh pesanan tersebut.
Kini, Pemkot Madiun kembali melakukan pengadaan untuk tahun anggaran 2023. Pengadaan tahun ini mencapai sebanyak 9.400 unit.
Program laptop gratis itu digulirkan dalam rangka menunjang sarana pendidikan siswa dan mewujudkan visi Madiun Kota Pintar. [Tio/Ant]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.