WahanaNews.co | Sebanyak 173 anak-cucu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditutup Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Erick, penutupan dilakukan agar BUMN tidak menutup ruang bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.
Baca Juga:
BUMN Dipangkas Besar-besaran, Danantara Siap Gabungkan 888 Perusahaan Jadi Hanya 200
“Saya sudah sering menutup (anak-cucu BUMN), karena jangan sampai jeruk makan jeruk. Ada BUMN melakukan sesuatu, yang suplai BUMN juga," ujar Erick kepada wartawan di Gedung Galeri Koperasi dan UMKM, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut Erick hal ini harus dicegah agar pelaku UMKM di daerah turut mendapatkan kue ekonomi yang dibawa BUMN.
Perusahaan anak-cucu yang hanya mengandalkan proyek dari induknya dinilainya mengakibatkan perputaran uang hanya terjadi di lingkungan BUMN saja.
Baca Juga:
PLN Catat Kinerja Cemerlang, RUPS Hari Ini Laporkan Pendapatan Rp545 Triliun
“Dia ingin menjadi menara gading. Bikin jalan tol yang suplai aspalnya BUMN, yang suplai pasirnya BUMN. Jadi enggak sehat, akhirnya membunuh pengusaha daerah," kata Erick.
Hal inilah yang ingin dia hapuskan agar pengusaha daerah dapat tumbuh.
Erick pun mengklaim Kementerian BUMN telah lama berusaha mengatasi permasalahan tersebut melalui program Pasar Digital atau PaDi UMKM.