WahanaNews.co | Sebanyak 173 anak-cucu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditutup Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Erick, penutupan dilakukan agar BUMN tidak menutup ruang bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.
Baca Juga:
Sejumlah Pasal UU BUMN Batasi Wewenang Usut Korupsi, KPK Protes Keras
“Saya sudah sering menutup (anak-cucu BUMN), karena jangan sampai jeruk makan jeruk. Ada BUMN melakukan sesuatu, yang suplai BUMN juga," ujar Erick kepada wartawan di Gedung Galeri Koperasi dan UMKM, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut Erick hal ini harus dicegah agar pelaku UMKM di daerah turut mendapatkan kue ekonomi yang dibawa BUMN.
Perusahaan anak-cucu yang hanya mengandalkan proyek dari induknya dinilainya mengakibatkan perputaran uang hanya terjadi di lingkungan BUMN saja.
Baca Juga:
Soal Penunjukan Restu Widiyantoro Jadi Dirut PT Timah, Mabes TNI Buka Suara
“Dia ingin menjadi menara gading. Bikin jalan tol yang suplai aspalnya BUMN, yang suplai pasirnya BUMN. Jadi enggak sehat, akhirnya membunuh pengusaha daerah," kata Erick.
Hal inilah yang ingin dia hapuskan agar pengusaha daerah dapat tumbuh.
Erick pun mengklaim Kementerian BUMN telah lama berusaha mengatasi permasalahan tersebut melalui program Pasar Digital atau PaDi UMKM.