WahanaNews.co |Pemerintah dan masyaraskat sangat merasakan dampak dari resesi.
yang merasakan dampaknya, tapi juga masyarakat.
Ketika resesi terjadi, masyarakat bisa mengalami berbagai kesulitan, seperti harga kebutuhan pokok yang melonjak, kehilangan pekerjaan, harga energi yang naik, dan meningkatnya kemiskinan.
Karena itu, penting bagi kita untuk belajar mengelola keuangan pribadi agar tetap stabil meskipun ada risiko seperti resesi.
Baca Juga:
Resmi, Inggris Nyatakan Negaranya Alami Resesi Ekonomi
Melansir laman Kementrian Keuangan (Kemenkeu), ada beberapa tips atau cara menghemat keuangan saat menghadapi resesi perekonomian.
1. Siapkan alokasi dana darurat yang lebih besar
Dana darurat itu seperti tabungan khusus untuk jaga-jaga kalau terjadi hal buruk. Idealnya, kamu punya dana darurat minimal tiga kali lipat pengeluaran bulananmu.
Untuk mengumpulkan dana darurat, sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan bulananmu. Simpan uang ini di tempat yang aman dan terpercaya, seperti bank, reksa dana pasar uang, atau deposito.
Dana darurat ini seperti "bantalan" keuangan yang bisa kamu gunakan kalau tiba-tiba kamu mengalami kesulitan finansial.
2. Cari alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan
Sekarang ini, banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Kamu bisa memanfaatkan hobi dan keterampilanmu untuk menghasilkan uang, bahkan secara pasif.
Era digital membuka banyak peluang baru untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara online, tanpa harus keluar rumah. Kamu bisa membangun usaha sendiri, baik menjual produk maupun jasa, dengan mudah.
Contohnya, menjadi dropshipper. Kamu hanya perlu menghubungkan penjual dan pembeli, tanpa harus punya modal atau stok barang. Kamu bisa memilih produk yang ingin kamu jual dan fokus pada kemampuan menjualmu.
Baca Juga:
Hadapi Resesi, Kementerian Perindustrian Gelontorkan Dana Rp 49 M untuk IKM
3. Cermat dalam memilih investasi yang aman
Investasi bisa meningkatkan penghasilan, tapi juga berisiko. Kamu harus benar-benar memahami produk investasi yang ingin kamu pilih, terutama saat resesi.
Menurut Andi Nugroho dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), emas adalah investasi yang bagus saat resesi karena harganya cenderung stabil atau bahkan naik. Jadi, mulai sekarang, saat ekonomi masih stabil, kamu bisa mulai beralih ke investasi yang tepat.
4. Hindari utang jangka panjang
Saat resesi, suku bunga bank akan naik tinggi. Sebaiknya jangan mengambil pinjaman jangka panjang sekarang. Kurangi kebiasaan boros dan mulai rencanakan keuanganmu untuk masa depan.
Sebagai alternatif, kamu bisa mencoba perbankan syariah. Mereka mengelola dana publik dengan sistem yang sehat dan transparan, sehingga lebih aman di masa resesi.
5. Tetap lakukan pengeluaran namun sewajarnya
Konsumsi kita memengaruhi ekonomi, tapi penting untuk memprioritaskan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Belilah barang yang benar-benar kamu butuhkan, bukan hanya keinginan.
Dengan mengatur keuangan dengan baik, kamu bisa menjaga stabilitas keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Mulailah mengatur keuanganmu dari sekarang, sebelum krisis ekonomi terjadi. Seperti pepatah, "sedia payung sebelum hujan", lebih baik mencegah daripada mengobati.
[Redaktur: Zahara Sitio]