Perusahaan penambang batu bara terbesar keempat di negara itu, membuatnya menjadi pemenang terbesar tahun ini baik dalam persentase maupun dolar. Kekayaannya naik US$ 9,55 miliar dari US$. 2,55 miliar tahun lalu. Low juga tampil di sampul majalah Forbes Asia edisi Desember.
Kemudian, keluarga Widjaja dari konglomerat Sinar Mas yang merosot ke No. 3. Namun, pemulihan bisnis kertas grup membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar US$ 1,1 miliar menjadi US$ 10,8 miliar.
Baca Juga:
Naik di 2023, Yuk Intip Harga Tas Sultan Hermes di Sini
Sementara Sri Prakash Lohia dari Indorama Corp menempati deretan nomor 4 dengan kekayaan yang naik US$ 1,5 miliar menjadi US$ 7,7 miliar.
Melengkapi lima besar adalah Anthoni Salim dari Salim Group, yang kekayaan bersihnya turun US$ 1 miliar menjadi US$ 7,5 miliar.
Di antara pemenang dalam daftar tahun ini, setengah lusin mendapat tambahan lebih dari US$ 1 miliar. Bahkan, ada yang memiliki total kekayaan lebih dari US$ 46 miliar dolar dari 41 tahun lalu.
Baca Juga:
Inilah Low Tuck Kwong, Si Tajir yang Geser Duo Hartono
Djoko Susanto menempati posisi terakhir atau ke 10 dari dengan memiliki kekayaan sebesar US$ 4,1 miliar. Kekayaannya meningkat lebih dari dua kali lipat, menyusul perluasan jaringan toko serba ada Alfamart miliknya. Susanto masuk dalam 10 besar untuk pertama kalinya.
Veteran perbankan Jerry Ng menempati jajaran no 35 dengan memiliki kekayaan sebesar US$ 1,2 miliar. Saham Bank Jago miliknya jatuh dari puncaknya karena investor menganggap pemberi pinjaman dinilai terlalu tinggi.
Lalu, Pajak rokok yang lebih tinggi juga menyeret kekayaan pengusaha tembakau Susilo Wonowidjojo ke nomor 14 dari kekayaan sebesar US$ 1,3 miliar menjadi US$ 3,5 miliar.